Maumere, kpksigap.com
Workshop Penemuan Kasus atau Screening oleh Payung Perjuangan Humanis ( PAPHA) terkait tingginya angka gangguan kesehatan jiwa di Sikka yang dilaksanakan selama dua hari di Hotel Pelita Maumere menuai tanggapan positif dari peserta workshop.
Menurut Maria Himelta Astri Yuni, S.Psi. workshop yang digelar PAPHA ini relevan dan menjadi tuntutan masyarakat kabupaten Sikka saat ini dengan angka kasus bunuh diri yang tinggi.
“Kasus bunuh diri di Sikka yang terjadi tiga orang anak sekolah jadi korban ini tentu menjadi warning bagi semua pihak agar memberikan perhatian secara dini terhadap remaja yang rentan dengan kasus ini,” ujar Maria.
Workshop Penemuan Kasus atau Screening kepada para kader Keswa dan Tenaga Kesehatan Desa ini kata Maria dengan menyuguhkan materi dan praktek dalam penanganan masalah psikologis ini sangat penting.
“Yayasan PAPHA telah memberikan yang terbaik berupa teori dan praktek untuk para Guru Bimbingan Konseling dan output dari kegiatan tidak hanya berguna bagi lembaga tapi peserta didik dan masyarakat kabupaten Sikka,” tandas Guru BK SMAS St. Petrus Kewapante pada Penutupan workshop Sabtu 28 September 2024.
Sebagai Guru Bimbingan Konseling ( BK) tambahnya kegiatan ini sangat relevan dan strategis dan juga merupakan kegiatan preventif dalam menangani masalah psikologis peserta didik.
“Tak dapat dipungkiri masalah secara psikologis lebih khusus gangguan jiwa selalu luput dari sorotan publik. Publik akan kaget dan saling menyalahkan ketika terjadi kasus. Patut kita berterimakasih kepada PAPHA karena menggelar Workshop sehingga para guru BK dibekali dalam hal proses penemuan kasus dan dilakukan secara dini terhadap remaja,” ujar Maria.
Sementara Martinus Ope, S.Pd Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri Alok ini mengatakan kegiatan yang diselenggarakan PAPHA ini berdampak positif bagi para Guru Bimbingan Konseling.
“Sebagai pendidik khususnya guru BK harus lebih memahami mental anak dalam proses mendidik di lembaga pendidikan. Kiranya kegiatan ini dapat berlanjut di lingkungan sekolah,” pinta Ope.
Sedangkan Ani Guru SMA Muhammadyah Waioti memberi kesan workshop penemuan kasus atau Screening ini sangat membantu pihak sekolah khususnya guru BK.
“Dengan memperoleh materi dari workshop ini dapat mempermudah guru BK untuk mengetahui apakah peserta didik termasuk Orang Dengan Disabilitas Psikososial atau tidak,”ungkapnya.
Alviana Megawati dari Tenaga Kesehatan Desa ( TKD) Desa Geliting Kecamatan Kewapante menyampaikan kesan terhadap kegiatan selama dua hari ini sangat bermanfaat dimana pihak TKD bisa membantu PKM untuk melakukan screening.
“Selama ini Tenaga Kesehatan Desa tidak diberikan kesempatan untuk melaksanakan Screening. Dengan adanya kegiatan ini memberikan kesan tersendiri karena mendapatkan teori langsung dengan praktek sehingga betul- betul paham untuk penemuan kasus,” ujar Alviana.
Ia pun berharap Yayasan PAPHA dengan visi dan misinya yang betul- betul fokus dengan upaya kesehatan jiwa ini dapat didukung oleh semua pihak sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi peserta didik, keluarga dan masyarakat Sikka.
Sementara Kader Kesehatan Jiwa ( Keswa) Alfonsa M.R. Gapun yang bertugas membantu tenaga puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa ini minta agar dilaksanakan kegiatan serupa dengan memperbanyak kegiatan praktek.
“Teori bisa dikurangi dan perbanyak praktek langsung ke Orang Dengan Disabilitas Psikososial yang terdekat dengan tempat kegiatan,” ungkapnya sembari mengatakan para pemateri baik dan ramah.
Direktur PAPHA Bernardus Lewonama Hayon,S.Fil pada penutupan workshop mengharapkan peserta khususnya Guru Bimbingan Konseling usai kegiatan ini dapat memberikan sosialisasi kepada sekolah akan pentingnya penemuan kasus atau screening.
“Dengan mengikuti workshop harus terbangun dalam pikiran bahwa penemuan kasus atau screening ini sangat penting untuk peserta didik dan menjadi kebutuhan sekolah,” tandasnya.
Tindakan preventif dalam kasus ini akuinya harus dimulai dengan penemuan kasus atau screening sehingga dapat menentukan langkah yang tepat dalam penanganannya sejak dini.
KPK SIGAP Sikka-Yuven