TOKOH MUDA TIMOR ANGKAT BICARA PENURUNAN STATUS CAGAR ALAM MUTIS

Kupang kpksigap.com
Lahirnya SK  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan tentang Penurunan Status Cagar Alam  Mutis menjadi Taman Nasional mengandung banyak sikap kontra alis penolakan dari berbagai kalangan masyarakat lokal. Makzy Angket Salah satu tokoh  Pemuda asal Mollo Kab TTS NTT dengan tegas kepada Media KPK-SIGAP mengatakan  Menolak Penetapan Mentri Lingkungan Hidup dan kehutanan Republik Indonesia terkait Penurunan Cagar Alam MUTIS menjadi Taman Nasional karna bertentangan dengan  Konstitusi dan Hak hidup Masyarakat Adat di Pulau Timor.
Lebih lanjut, Makzy meminta kepada Media ini untuk menyampaikan beberapa alasan fundamental  kepada  Mentri Lingkungan hidup Republik Indonesia bahwa Belanda pernah menjajah Timor selama 350 tahun , namun pada masa itu  masyarakat  Timor  tetap  mengexpor kayu  Cendana ke berbagai Negara .
Namun  kurang lebih 50 tahun setelah  Indonesia  merdeka termasuk Timor  Cendana hilang total dari bumi Timor akibat dari diberlakukannya  peraturan yang tidak Pro rakyat.
Dengan demikian maka  sebagai orang muda dari Timor,  Makxy  merasa prihatin  dengan penetapan Mentri Lingkungan hidup terkait dengan penurunan status Cagar alam Mutis menjadi Taman Nasional, bisa jadi beberapa hasil alam Mutis   bukan lagi menjadi milik masyarakat  Timor, bukan lagi dikelola secara adat budaya warisan leluhur  orang Timor yg mendiam  di alam tersebut namun menjadi milik para pemilik modal sedangkan masyarakat lokal menjadi penonton . Mutis bersama berbagai  komoditinya sejak jaman  dahulu sampai sekarang menjadi sumber kehidupan, peradaban mssyakat lokal.
Sebagai sumber kehidupan berbagai  hasil dari Mutis menjadi penopang roda perekonomi sehingga masyarakat  dapat menyekolahkan anak anak  hingga perguruan tinggi.
Jika sampai Pemerintah menurunkan status Cagar alam Mutis menjadi  taman Nasional maka ini merupakan  salah satu cara  pembunuhan  ekonomi, adat budaya  kepada rakyat  lokal karena mau mengambil hasil alam lagi dari mana? Dalam hubungan kosmologi dan alam  transenden Mutis sebagai sumber inspirasi  tradisi, adat budaya  orang Timor  di mana Suku Dawan TTU menyebut Mutis  sebagai Pah Nitu yaitu dunia orang mati atau tempat berkumpulnya arwah arwah orang mati sebelum ke sorga atau Neraka. Gunung Mutis itu juga sumber  penyedia Air  baik untuk kebutuhan sehari hari maupun juga untuk  kebutuhan dibidang pertanian dan peternakan bagi  masyarakat  Timor NTT.
Begitu besarnya manfaat Alam Mutis bagi masyarakat lokal maka sangat disesali ketika pemerintah mengambil keputusan sepihak, tanpa melibatkan masyarakat lokal, kata Makzy.
Hutan Mutis biarlah tetap   menjadi Cagar  Alam karna hutan Mutis merupakan Hutan masyakat  adat yang harus di akui dan di pelihara oleh orang pribumi, oleh sebab itu saya sebagai salah satu tokoh pemuda Timor  mengharapkan  agar tidak ada intervensi dari luar, termasuk proyek proyek pemerintah atau proyek proyek yang bekerjasama dengan pemerintah untuk mengeksplorasi kekayaan alam Mutis  sebab  akan  membahayakan keberlangsungan Masyarakat, kata Makzy. Sebagai generasi muda Timor saya mengharapkan agar   hak Masyarakat adat dan hak pengelolaan sumberdaya Alam  Mutis tetap berada dalam masyarakat adat .
(Makzy dan Yohanes) , KPK – SIGAP, Kupang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *