Seminar Ilmiah Sejarah Ulama Nusantara

KPK SIGAP JATIM

Bertempat di Aula Universitas Banyuwangi hari Rabu ,,23 Oktober 2024, Para tokoh masyarakat di antara nya Ki Ageng Bumi Sroyo , KH Wahyudin , Gus Koiri dan segenap alim ulama kabupaten Banyuwangi.

Dalam sambutan awal pidato nya selaku ketua panitia Gus Ainul Yaqin , menghimbau Semua yg hadir kita satu bangsa bersaudara dalam negara kesatuan Republik Indonesia , dalam seminar kali ini akan di sampaikan Tinjauan Nasab dari ilmu Nasab juga dari sejarah yg akan di sampaikan oleh KH Imaduddin Utsman Al Bantani , KH Alawi Nurul Alam Al Bantani, juga Tubagus Mogi Nurfadil.

Mudah mudahan dengan acara seminar ini yg di hadiri peserta dari dalam kota juga luar kota Banyuwangi bisa membawa berkah ilmu yg kita dapat sampaikan ke sodara sodara kita dan juga generasi penerus tentunya .

Seminar Ilmiah Sejarah Ulama Nusantara

Tak lupa ucapan terima kasih kepada panitia atas kekompakan sehingga acara bisa terselenggara dengan baik tentunya juga ucapan untuk kepolisian , Banser , Pagar Nusa , Laskar Walisongo.

Di akhir sambutan selaku ketua panitia menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dan terima kasih atas kehadiran acara seminar Hari ini .

KH Imaduddin Utsman al-Bantani
Mengajak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia,dalam hal sejarah harus di luruskan bab nasab tidak hanya berkaitan dengan kelompok tertentu, tentunya juga segenap bangsa Indonesia yg mencintai sejarah warisan nenek moyang kita , dalam ke aneka ragam suku yg berbeda dama Negara kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila sebagai dasar negara.

Senada dengan KH Imaduddin dalam sambutan nya KH Alawi nurul Alam penting nya cinta NKRI dalam tesis Tentang Ilmu Nasab yg di Gagas KH Imaduddin banyak kesamaan dengan ilmu perawi segala sesuatu butuh ilmu dan setiap ilmu butuh perawi ikatlah ilmu dengan catatan, di jaman nabi para sahabat sudah mencatat Rizalul hadist

Dalam sambutan nya Tubagus Mogi Nurfadil menekan kan belajar lah tentang nasab mu sehingga tau hubungan persaudaraan Nusantara salah satu contoh menurut beliau ketika sultan Banten ke lima menikah dengan keturunan sunan giri Blambangan di sini tercatat jelas bahwa Banten dan Blambangan ada ikatan persaudaraan dan menjaga silahturahim hingga saat ini dalam kesatuan negara republik Indonesia
Ungkap YMK Kpk sigap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *