Samosir- kpksigap.com, Sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam, setiap hari Rabu berlangsung kegiatan perdagangan di pusat pasar Pangururan yang lazim disebut dalam bahasa Batak yaitu : Onan (arti dasarnya adalah belanja).
Warga dari berbagai desa datang ke onan di hari rabu ini dengan membawa hasil panennya dan hewan piaraannya untuk dijual sedangkan warga yang lain datang berbelanja.
Sekalipun sudah ada kegiatan perdagangan mingguan di beberapa kecamatan yang ada di Samosir, namun belanja di hari Rabu ini merupakan kenikmatan bagi yang sudah terbiasa karena bisa bertemu banyak kerabat, juga bisa belanja dengan harga yang lebih murah dibanding hari lainnya.
Perubahan jaman dengan era digitalisasi ini juga membawa perubahan di sebagian masyarakat Samosir. Melalui televisi atau media sosial, di kota kota besar anak anak bermain dengan hewan piaraan.
Hal ini pun menular, kepada anak anak Samosir yang dimasa pertumbuhannya membutuhkan teman bermain dan mulai menjadikan hewan sebagai teman bermainnya. Hal ini menjadi peluang bagi Rafly Saragih, usia 30 tahun datang dari Medan, setiap Rabu berjualan beragam hewan di onan, antara lain anak bebek, anak kelinci, anak ayam yang warna warni.
Saya juga melayani pesanan dari daerah lain. 2 (dua) kali rabu, saya tidak datang kesini karena saya antar pesanan bebek ke Aceh dan Padang. Biasanya saya bawa anak bebek sekitar 100 ekor dengan harga Rp 15000 perekor. Sore hari sudah habis terjual. Anak ayam warna warna disebut teletabis ini yang paling disukai anak anak, ujar Rafly ditengah tengah kesibukannya melayani pembeli (wendeilyna)