Kpksigap.com, Pohuwato – Sengketa antara perusahaan tambang PT PETS dan pemilik lokasi tambang di wilayah Pohuwato kian memanas. Hingga saat ini, permasalahan tali asih yang seharusnya diterima para pemilik lahan belum terselesaikan, membuat masyarakat merasa terpinggirkan. Sementara itu, PT PETS justru semakin aktif dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan persiapan produksi, namun sayangnya mengabaikan hak-hak masyarakat yang terlibat.
Tindakan PT PETS yang mendirikan tanggul besar untuk menutup akses utama menuju area tambang menyebabkan pemilik lokasi yang belum menerima pembayaran tali asih kehilangan jalan utama menuju lahan mereka. Penutupan ini memaksa para pemilik lahan menggunakan jalur alternatif yang berisiko, seperti menyeberangi sungai demi mencapai lokasi tambang mereka. Langkah ini pun berbahaya karena mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarga.
Sopyan, salah satu anak dari pemilik lokasi yang terkena dampak penutupan akses, menyatakan keprihatinannya atas situasi ini. “Kami harus menyeberangi sungai yang luas karena jalan utama yang biasa kami lalui sudah ditutup tanggul, dan dibuatkan pos jaga untuk mencegat kami. Ini sangat menyulitkan,” ujarnya dengan nada getir.
Sopyan juga mengkhawatirkan potensi konflik besar yang dapat timbul dari perlakuan perusahaan yang dirasa merugikan masyarakat penambang. “Kami khawatir, bila ini terus berlanjut, bisa memicu konflik. Kami sangat berharap agar pemerintah dapat turun tangan menyelesaikan persoalan ini, sehingga hak-hak kami sebagai pemilik lokasi yang sah bisa dipenuhi,” tegas Sopyan.
Ia berharap agar PT PETS segera menyelesaikan pembayaran tali asih untuk seluruh pemilik lahan yang belum dibayar, sehingga mereka dapat melepas hak mereka tanpa hambatan. “Bila tali asih segera diselesaikan, kami tak akan lagi datang ke lokasi tersebut. Kami hanya menginginkan hak kami dipenuhi,” tutup Sopyan.
Situasi ini menunjukkan pentingnya perhatian pemerintah dan pihak terkait dalam menangani konflik antara perusahaan dan masyarakat demi menghindari ketegangan yang dapat berujung pada konflik lebih besar di masa mendatang. Red