Jakarta, kpksigap.com
Pengamanan ekstra ketat pada Misa Konseklir yang dilaksanakan Rabu ( 4/9/2024), jam 08.00 WIB di Gelora Bung Karno Jakarta. Semua yang hendak masuk GBK harus memiliki ID Card.
“Hanya dengan Id Card di tangan, seseorang diperbolehkan masuk GBK… Tidak ada id card lain selain id card yang telah dibagikan oleh panitia,” demikian yang disampaikan Pastor Hendrik Maku, SVD salah satu konseleberantes dari Jakarta.
Menurut Pastor Hendrik misa ini dipersembahkan khusus untuk mengkonsekrasi hosti kudus yang akan didistribusikan kepada umat yang hadir dalam Ekaristi Pontifikal yang akan dipimpin oleh Bapa Suci Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pukul 17.00 WIB di Gelora Bung Karno.
Misa Konseklir hari ini dilaksanakan di dua tempat yakni di Stadion Madya dan di GBK. Di Gelora Bung Karno, yang bertindak sebagai selebran utama adalah RD. Dharsam Guru Patrik Josaphat, imam Keuskupan Ruteng, Flores, NTT. Sementara di Stadion Madya, yang bertindak sebagai selebran utama adalah Romo Hendrik Palimbo dari Keuskupan Agung Makassar.
Romo Patrik dalam homilinya di hadapan ratusan iman dan panitia menggarisbawahi arti dan makna dari sebuah kunjungan pastoral. Menurutnya, kunjungan dalam konteks pastoral mesti berdaya menyembuhkan. Kunjungan yang menyembuhkan.
Pengkhotbah terinspirasi oleh kisah Yesus menyembuhkan mertua Petrus sebagaimana tersurat dalam perikop Injil hari ini (Luk.4:38-44).
“Saya mengajak semua yang hadir dalam perayaan ini untuk senantiasa memaknai kunjungan pastoral sebagai kesempatan untuk berbagi kasih,” pinta Romo Patrick.
Dikatakannya, kasih yang dibagikan adalah kasih yang menyembuhkan, sebab hal itulah yang dilakukan oleh Yesus ketika Dia menyembuhkan mertua Petrus. Yesus menaruh kasih kepadanya yang sedang dalam kondisi sakit. Kasih Yesus yang begitu besar kemudian berdaya menyembuhkan si sakit.
Lebih lanjut, Romo Patrik menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia kiranya menjadi momentum penyembuhan spiritual bagi seluruh umat. Sembuh untuk semakin beriman (faith(, semakin bersaudara (fraternity) dan semakin berbela rasa (compassion).
KPK SIGAP – Yuven