Kukar, kpksigap.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menerima penghargaan terbaik sebagai Mitra Aktif Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Serta berhasil meraih Peringkat III Kategori Kabupaten pada Lomba PKK Bangga Kencana Kaltim 2024.
Penghargaan ini diberikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada acara KIE Bangga Kencana dan Gebyar Penghargaan Pentahelix Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (16/10/2024).
Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni mengapresiasi capaian Kabupaten Kukar dan mengatakan bahwa urusan Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) bukan hanya tanggung jawab BKKBN, penanganan stunting menjadi tanggung jawab semua dengan melibatkan banyak pihak.
Menurut Sri, pentingnya kesadaran masyarakat dan sinergi semua pihak menjadi kunci penanganan stunting. Terutamanya dengan langsung bekerja di tingkat tapak/paling bawah yang bersentuhan dengan masyarakat, contohnya di Kukar yang mengoptimalkan dukungan Kader Posyandu di lapangan.
“Berdasarkan survei kesehatan 2023, dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, Kukar menjadi rujukan, karena berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,5 poin, dari 27,1 persen di tahun 2022 menjadi 17,6 persen di 2023,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada Kodam VI/Mulawarman karena telah membantu mengatasi permasalahan sanitasi yang menjadi hulu stunting. Serta pemkab/pemkot dan jajaran yang telah berupaya mengatasi stunting di daerahnya masing-masing.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kukar Ahyani Fadianur Diani yang mewakili pemkab dan menerima penghargaan mengatakan ini menjadi bagian penyemangat Pemkab Kukar.
Kata Ahyani, penghargaan ini merupakan keberhasilan yang dicapai Pemkab Kukar beserta seluruh stakeholder sehingga proses yang dilaksanakan Kukar dalam menurunkan stunting berjalan dengan baik dan menjadikan Kukar termasuk yang paling baik di Kaltim.
“Harapan kita angka bisa terus turun dengan target 9 persen, maka ke depannya seluruh kecamatan bisa memaksimalkan upaya untuk menekan stunting. Stunting bukan hanya urusan pemerintah, tapi ada tiga yang berperan yakni pemerintah, masyarakat dan swasta, ini harus terus berkolaborasi,” pungkasnya.
Penulis Hn Gea