Tuban,kpksiga.com
Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsudin mengungkapkan, Briptu Toyib Widiantoro tidak tewas karena pembunuhan atau tindakan dari luar diri Briptu Thoyib Widiantoro.
Briptu yang selama ini tinggal dan hidup rukun bersama istri serta dua anaknya itu, lanjutnya, murni tewas karena bunuh diri dengan cara gantung diri.
“Intinya, benar faktanya ada peristiwa gantung diri dari anggota (Briptu Toyib Widiantoro, red),” ujar AKBP Oskar Syamsudin, Jumat (16/8/2024) siang.
Terkait bagaimana kronologi dan apa motif Briptu Toyib Widiantoro nekat mengakhiri hidupnya, AKBP Oskar mengaku belum dapat mengemukakan. Itu masih didalami Polda Jatim.
“Motifnya sedang didalami Polda Jatim. Peristiwa ini ditangani langsung oleh Polda Jatim,” terang polisi kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat itu.
AKBP Oskar meminta, publik sabar menunggu. Semua hal ihwal peristiwa tewasnya Briptu Toyib Widiantoro akan dibuka ke publik ketika penyelidikan Polda Jatim sudah selesai.
“Jadi, kita nanti sama-sama menunggu penjelasan dari Polda Jatim langsung, ya,” tutur Polisi yang pernah menjadi Kasat Lantas di Polres Bojonegoro ini.
Lebih lanjut, AKBP Oskar menjelaskan, Briptu Toyib Widiantoro sebelumnya bertugas di Satlantas Polres Tuban. Pada Juli 2024, Polisi muda itu ditarik menjadi sopirnya.
“Jadi, (Briptu Toyib Widiantoro, red) bukan ajudan saya. Tapi driver (sopir, red) saya,” pungkas Polisi lulus dari Akademi Kepolisian pada 2003 itu.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polres Tuban berinisial TW ditemukan tewas di dalam rumahnya, Kamis (15/8/2024) dini hari.
Polisi berpangkat Briptu tersebut, tinggal di Perumahan Griya Manunggal Asri, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim).Kondisi jasad Polisi muda itu, tergantung dengan tali rafia warna merah terikat di lehernya.
Briptu TW diduga tewas akibat bunuh diri. Namun, belum diketahui motif di balik tindakan tersebut.
Kasi Humas Polres Tuban Iptu Mugiyanto membenarkan hal tersebut, namun pihaknya masih terus menyelidiki kebenarannya.
(KPK SIGAP – JAMPANG)