Maumere, kpk.sigap.com
Warga masyarakat Kecamatan Palue Kabupaten Sikka Flores NTT minta Pemerintah Kabupaten Sikka untuk membangun kembali Tambatan Perahu Hoti Hoa Ramba Lengge Maluriwu Palue yang saat ini dalam kondisi rusak berat dengan konstruksi yang berkualitas.
Kondisi rusak berat ini terlihat jelas pada bagian dermaga untuk kapal sandar dan areal lalulintas bagi penumpang untuk naik turun kapal juga mengalami kondisi yang sama. Juga tiang listrik untuk penerangan di dermaga rusak berat sehingga pelabuhan mejadi gelap gulita di malam hari.
“Tambatan perahu ini menjadi hal yang sangat penting karena selain melayani transportasi penumpang masyarakat Palue tetapi juga menjadi pelabuhan aktifitas dari kegiatan ekonomi masyarakat Palue dimana kapal beras bongkar muatnya di tambatan perahu ini,” ujar tokoh masyarakat Selestinus Laba Rabu ( 07/08/2024).
Mantan Kades Maluriwu tiga periode mengatakan Tambatan Perahu ini dibangun sejak tahun 2018 melalui dana PIK Kecamatan Palue menelan dana 1,6 miliar lebih dimanfaatkan bagi kapal motor penumpang juga menjadi pelabuhan bagi kapal-kapal beras dari Makassar.
“Pada saat kondisi rusak seperti ini justru kenyamanan para penumpang baik turun atau naik kapal terganggu. Kalau tidak berhati-hati bisa terjun bebas ke laut,” ujar Selestinus prihatin.
Sementara Kristoforus Keso nelayan ikan terbang asal desa Maluriwu ini berharap agar tambatan perahu yang ada supaya dibangun kembali secara baik.
“Kalau bisa lokasi tambatan perahu sekarang ini dijadikan sebagai pelabuhan rakyat untuk melayani kebutuhan transportasi penumpang. Sedangkan pelabuhan tambatan perahu dibangun sendiri untuk melayani kebutuhan perahu nelayan Palue,” pinta Kristoforus.
Penjabat Desa Maluriwu Benedikta Ngole minta pemerintah bisa membangun kembali Tambatan Perahu yang lebih bagus lagi dan berkualitas.
“Pelabuhan menjadi kebutuhan masyarakat Kecamatan Palue . Pasalnya pada musim kemarau hanya pelabuhan yang bisa menjadi tempat berlabuhnya kapal penumpang yang melayani kebutuhan transportasi penumpang Palue- Maumere atau sebaliknya,” tutup Benedikta.
( KPK SIGAP- Yuven)