Keluar Banyak Biaya Untuk Menyebrang, Masyarakat Rantau Bayur Berharap Dibangun Jembatan Penghubung

BANYUASIN – kpksigap.com Speedboat dan getek menjadi alat transportasi utama bagi masyarakat di Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin, Sumsel karena berada di daerah perairan.

Untuk beraktivitas, masyarakat baik pekerja ataupun pelajar menyebrang dari Dermaga Pengumbuk untuk menuju ke beberapa desa yang berada di seberang.

Getek yang terbuat dari kayu ini, bisa mengangkut orang dan juga sepeda motor.

Dua getek, setiap hari beroperasi setiap hari  sejak pagi hingga pukul 19.00.

Setiap orang yang menyeberang, dipungut ongkos Rp 5.000. Sedangkan, untuk kendaraan motor ditarik Rp 10 ribu per unit.

Terlihat, saat jam pulang sekolah, banyak pelajar yang memanfaatkan jasa penyebarangan getek untuk pulang ke rumah mereka.

Dengan membayar Rp 5.000, mereka bisa pergi atau pulang ke rumah usai sekolah.

“Setiap hari saat sekolah, selalu memanfaatkan getek untuk menyeberang. Kalau saya, pakai motor jadi bayar Rp 10 ribu,” kata Riska pelajar yang menyeberang menggunakan getek.

Banyak warga berharap, jembatan penghubung di Rantau Bayur bisa segera dilanjutkan pembangunannya.

Sehingga, bisa menyeberang secara langsung menggunakan kendaraan.

Bila sudah ada jembatan Rantau Bayur yang menjadi penghubung antara Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Muaraenim, biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk menyeberang tidak begitu besar lagi.

“Mudah-mudahan, cepat terealisasi pembangun jembatan Rantau Bayur,” ungkap sejumlah masyarakat. (Cikung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *