Joging Track Pengaman Pantai di Ketapang Kec matan hilir selatan Kembali Ambruk, Warga Cemas Menjelang Musim Hujan

Ketapang, Kalbar – kpksigap.com Joging track yang dibangun sebagai bagian dari proyek pengaman pantai di Desa Pagar Mentimun, Kabupaten Ketapang, kembali mengalami kerusakan pada Rabu (16/10/2024). Proyek senilai Rp 19,36 miliar yang dibiayai APBN pada tahun 2022 itu ambruk untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya diperbaiki pada Desember 2023. Kondisi ini menimbulkan keresahan warga sekitar yang khawatir dampaknya akan semakin parah dengan datangnya musim hujan.

Menurut keterangan warga setempat, bagian yang ambruk kali ini sepanjang 5 meter dengan kedalaman 2 meter. Mereka merasa kecewa karena proyek yang dikerjakan oleh PT. Ananda Anabanua dan diawasi oleh konsultan CV Patoya Indah itu dianggap tidak mampu melindungi garis pantai dari abrasi seperti yang diharapkan.

“Kami khawatir akan terjadi kerusakan lebih besar, apalagi dengan musim hujan yang segera tiba. Ombak besar bisa memperparah kondisi, dan seharusnya pekerjaan perbaikan jangan dilakukan malam hari seperti yang sebelumnya terjadi,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.

Menanggapi kejadian ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1, Eko, menyatakan bahwa pengerjaan joging track tersebut sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan kontrak kerja. Menurutnya, kerusakan disebabkan oleh faktor alam, yakni gelombang besar yang menghantam timbunan pasir di bawah joging track. “Ke depan, kami akan mengganti timbunan pasir dengan batu split agar lebih kuat. Mengenai pengerjaan malam hari, tidak ada aturan yang melarang hal itu,”
Dan untuk pengerjaan
Yang seharus nya menggunakan paving blok mengacu dalam kontrak kerja
Itu tidak di gunakan dengan alasan takut hilang di ambil orang ujar Eko saat dimintai keterangan oleh media.

Meski demikian, sejumlah warga dan pengamat proyek menilai bahwa proyek dengan anggaran sebesar itu seharusnya memiliki kualitas yang lebih baik dan tidak rentan terhadap kerusakan. Mereka berharap perbaikan segera dilakukan dengan kualitas yang lebih memadai agar kerusakan serupa tidak terulang, mengingat potensi dampaknya terhadap pemukiman di sekitar pantai.

Hingga berita ini diturunkan lagi, belum ada langkah perbaikan dari pihak terkait, sementara warga terus menunggu tindakan cepat dari pemerintah untuk mengatasi kerusakan lebih lanjut.

Masyarakat menerangkan bahwa ambruk nya abrasi itu dari sejak Tanggal 17. Mei 2024 Sampai saat ini belum ada diperbaiki ulang, “kami sebagai masyarakat meminta kepada Kementrian BWS.1 Kalimantan Barat agar segera Audit kembali terkait Proyek Abrasi tersebut,” Terang masyarakat.

(Slamet Yudistira kpksigap com.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *