MANGGARAI TIMUR,KpkSigap.com
Di tengah besarnya harapan masyarakat akan pembangunan yang lebih baik, kepemimpinan Andreas Agas, Bupati Manggarai Timur yang juga mantan Wakil Bupati selama 10 tahun dan Bupati 5 tahun, kini menjadi sorotan tajam. Pada 11 Oktober 2024, sorotan semakin kuat terkait kondisi infrastruktur jalan yang terus memburuk, termasuk jalur penghubung utama seperti Benteng Jawa-Dampek dan Benteng Jawa-Weleng yang dilaporkan dalam keadaan rusak parah.
Jalur tersebut sangat vital bagi aktivitas ekonomi dan sosial warga, terutama dalam mendukung pengangkutan hasil pertanian. Seorang petani setempat dengan penuh kekecewaan mengatakan, “Kami tidak meminta banyak, hanya jalan yang layak untuk mempermudah akses kami ke pasar. Kalau infrastruktur jalan bagus, kami bisa membawa hasil pertanian lebih cepat dan efisien.”
Namun, lambannya realisasi janji perbaikan infrastruktur yang dijanjikan Bupati Agas terus membuat warga kecewa. Selama masa jabatannya yang panjang, banyak warga merasa bahwa janji-janji pembangunan yang disampaikan belum juga terwujud. “Kami sudah cukup bersabar menunggu perbaikan yang tak kunjung tiba,” tambah seorang warga.
Seorang tokoh masyarakat yang memilih anonim secara tegas mengkritik lambannya realisasi tersebut, “Andreas Agas sudah 15 tahun memimpin. Kalau hanya janji tanpa realisasi, bagaimana Manggarai Timur bisa maju? Kami butuh pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan sekadar bicara.”
Dengan Pilkada 2024 yang semakin dekat, banyak warga melihat ini sebagai momen krusial untuk mengubah arah pembangunan. Mereka mulai meragukan kemampuan petahana dalam memenuhi janji-janjinya, dan menganggap ini sebagai kesempatan untuk memilih pemimpin baru yang benar-benar siap bekerja demi kemajuan Manggarai Timur.
(Kpk_Sigap: Eventus)