Sebuah inovasi dalam pendidikan Bahasa Indonesia muncul di SMA Negeri 2 Kintap, Tanah Laut.
Inovasi tersebut berupa sebuah portal pembelajaran yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam era Merdeka Belajar.
Namanya HARUAN KINTAP, akronim dari Hub Pembelajaran Aktif, Responsif, dan Unik untuk Anak Negeri – Kecerdasan Integratif untuk Teknologi Adaptif Pendidikan.
Portal tersebut dibuat oleh Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Kintap sendiri, Aryadi.
Diungkapkannya, portal ini memberikan akses fleksibel untuk semua siswa, bahkan di daerah dengan keterbatasan.
“Dalam pembelajaran tradisional, banyak siswa merasa kesulitan dan kurang tertarik dengan materi yang disajikan,” kata Aryadi, Jumat (1/10) siang.
Dijelaskannya, proses belajar yang seragam seringkali tidak memperhatikan kebutuhan individu siswa, membuat mereka merasa jenuh dan kurang termotivasi.
Di daerah seperti Kintap, keterbatasan akses teknologi menjadi tantangan tambahan yang menghambat pembelajaran yang lebih modern dan dinamis.
Hal ini membuat siswa sulit mencapai potensi maksimal mereka.
“Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi yang tidak hanya relevan dengan perkembangan zaman, tetapi juga mudah diakses oleh semua pihak,” ujar Aryadi.
Salah satu fitur unggulan HARUAN KINTAP adalah pemetaan gaya belajar. Setiap siswa dapat mengidentifikasi gaya belajar mereka, apakah visual, auditori, atau kinestetik.
Hal ini memudahkan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran yang lebih relevan dan menarik.
Selain itu, HARUAN KINTAP menyediakan berbagai materi pembelajaran, termasuk video, audio, dan teks interaktif yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Fitur chat AI memungkinkan siswa mendapatkan bantuan langsung, menjawab pertanyaan, dan memandu mereka memahami materi yang lebih sulit.
Untuk menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan, HARUAN KINTAP juga dilengkapi dengan permainan edukatif yang relevan.
Dengan cara ini, siswa dapat belajar sambil bermain, meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi bahasa Indonesia secara interaktif.
“Dengan portal ini, kami juga menerapkan konsep diferensiasi pembelajaran di kelas.
Setiap siswa mendapatkan aktivitas yang sesuai dengan gaya belajarnya, memastikan bahwa semua siswa terlibat secara optimal dan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna,” jelas Aryadi lagi.
Dari hasil refleksi, terlihat bahwa HARUAN KINTAP berhasil meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Siswa lebih aktif dan merasakan manfaat nyata dari metode belajar yang dipersonalisasi ini.
Editor: Mega