DELISERDANG – kpksigap.com.
Hari Anak Nasional 2024 merupakan moment penting bagi kecerdasan dan masa depan anak Indonesia, khususnya di Provinsi Sumatera Utara. Anak adalah masa depan bangsa, mereka-lah kelak calon pemimpin masa depan, baik di daerah maupun tingkat nasional.
Diketahui, Peringatan Hari Anak Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 44/1984, dengan tanggal pengesahan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979.
Sebagaimana diungkapkan Johny Sitompul, Ketua Penyelenggara Hari Anak Nasional (HAN) 2024 dibalut ‘Pentas Anak Sanggar’ yang terselenggara atas inisiatif Sanggar Baca Idola, bertempat di Jl. Veteran Pasar 8, Desa Manunggal, Labuhan Deli, Deliserdang, Sabtu (27/7/2024) petang.
“Semangat UU itu adalah anak-anak berhak mendapatkan hak pendidikan layak, kebutuhan gizi dan tempat bermain/berkreasi menunjukan bakatnya. Itu menjadi tanggung jawab kita semua. Dengan realitas banyaknya anak-anak di wilayah kita (khusus areal Lahan Perjuangan Pasar 4 -11), maka kita sebagai orang tua terpanggil merancang dan membuat event anak ini,” ujarnya.
Dikatakan Johny, Sanggar Baca Idola Pasar 8 Desa Manunggal, sebagai fasilitator penyedia tempat, mentor melatih anak-anak, memandu acara dan sebagai pengundang telah siap untuk acara ini. “Anak-anak boleh mengisi panggung dengan segala talentanya, dengan adanya sanggar ini menjadi tempat menunjukan bakat dan hobi. Serta tempat wahana belajar dan bermain yang nyaman.”
Peringatan Hari Anak Nasional ke-40 tahun 2024 di tempat itu juga turut serta mengundang Tokoh Masyarakat Sumatera Utara, Dr Drs Nikson Nababan M.Si, dengan Tema: Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Kegiatan ini pun dihadiri pula oleh Majelis Perwiridan dan Aliansi Tani dan elemen masyarakat.
Meski tak menghadiri langsung, Nikson Nababan tetap memberikan perhatian positif dan dukungan penuh, atas terselenggaranya Peringatan HAN 2024 di daerah itu. Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara itu pun mengingatkan betapa pentingnya literasi dan non literasi bagi anak-anak Sumatera Utara.
Literasi kata Nikson, adalah hak terpenting bagi anak demi memperkaya khazanah pengetahuan melalui buku, pengadaan fasilitas belajar dan perlengkapan penunjang lainnya baik di sekolah termasuk sanggar-sanggar baca seperti yang ada di daerah itu, yang memiliki Sanggar Baca Idola.
“Sungguh sangat bermanfaat, adanya Sanggar Baca Idola ini menjadi pendorong bagi anak-anak kita menggalakkan budaya membaca, di tengah hempasan digitalisasi saat ini, yang mungkin bisa menimbulkan efek negatif dari tayangan-tayangan media sosial, yang belum tentu layak bagi anak,” jelas Ketua DPD Repdem Sumut, Martua Tito Siadari yang menyampaikan pesan penting Nikson Nababan.
Disebutkan, keberadaan Sanggar Baca Idola sangat bermanfaat bagi anak-anak khususnya di wilayah itu. “Anak-anak yang hadir di sanggar ini diharapkan dapat menggali segala potensinya, menambah ilmu dan wawasan intelektual. Dan tentunya kelengkapan buku-buku itu juga bisa menunjang dan melengkapi keperluan sekolah,” tuturnya.
Kemudian kata Tito, juga tak kalah penting bicara non literasi bagi anak-anak yang merupakan pelengkap sempurnanya proses pendidikan selain buku-buku yang ada. “Non literasi ini bisa disebut sebagai ekstrakurikuler dan bakat seperti tarian, olahraga serta talenta anak yang merupakan potensi lain dari diri seorang anak.”
“Di sanggar inilah potensi dan bakat anak-anak ini dibentuk, di sini juga Pak Nikson berpesan kepada orang tua bisa mengarahkan dan membentuk karakter guna meraih prestasi. Tentu dengan cara pendekatan-pendekatan emosional, orang tua pasti lebih tau potensi dan karakter anak-anak kita. Bagaimana potensi-potensi dan bakat ini bisa menjadikan anak-anak ini mencapai cita-citanya,” katanya.
Anak-anak tersebut, kata Tito, sudah dididik sejak belia sehingga nantinya diketahui potensi dan bakatnya. “Pak Nikson Nababan, menyampaikan terima kasih dan salam kepada masyarakat Desa Manunggal. Beliau maju sebagai Calon Gubernur punya konsep pembangunan untuk Sumatera Utara, di antaranya Desa Kuat, Kota Maju, Negara Berdikari,” tambahnya. (Eka Wardani )