Gratia Music Course Waioti: Musik Menghidupkan Yang Mati

Maumere,Sikka- kpksigap.com

Di zaman milenial musik menjadi kebutuhan dan sangat populer. Sekedar berpiknik ke masa lampau musik menjadi bahasa isyarat yang digunakan masyarakat primitif dalam berkomunikasi.

Dengan bermusik pula orang merasa terhibur dan beban batin bisa sirna seketika. Bisa mengekspresikan jiwanya, mengatasi rasa stres. Singkatnya musik selalu relevan dalam setiap situasi.

Pada kenyataan tidak semua orang bisa menjadi pelaku musik. Pencinta musik memang banyak tetapi pencipta dan pelaku musik sangat sedikit.

Minimnya pelaku musik bukan karena mereka tidak memiliki bakat tetapi tidak memiliki sarana yang bisa menampung bakat- bakat mereka.

Lagi pula minimnya pelaku musik tidak ada orang yang bisa menjadi guru bagi mereka untuk menuntun, mengarahkan minat dan bakat mereka.

Menjawab problem ini Romylindo Hilfison, S.Fil membuka tempat musik sederhana yang diberi nama “Gratia Music Course” Waioti yang bisa menjawabi harapan menjadi pemain musik yang handal khususnya menjadi seorang organis, pianis dan keyboardis.

Filosofi dibalik nama Gratia Music Course  menurut Alumni IFTK Ledalero Sikka Flores NTT ini selalu ada rahmat ( gratia) yang akan diperoleh para musisi yang melakukan pelayanan dengan baik.

Selain itu kursus ini menyandang motto Musica Vivicat Mortuis yang berarti Musik Menghidupkan Yang Mati.Artinya ketika ide atau gagasan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata musik salah satu solusinya.

“Sedangkan fokus kursus ini hanya pada alat musik keyboard karena alat musik ini paling populer dan relevan di tengah publik ,” ujar Ilfi akrab disapa kepada kpksigap.com Sikka Selasa 17 September 2024.

Dikatakannya, kursus ini resmi didirikan tanggal 1 Maret 2019 dengan alamat Gang Mega RT 003/ RW 008, Kelurahan Waioti Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka.

Selain sebagai owner Ilfi juga sebagai pelatih. Jumlah peserta kursus  hingga saat ini berjumlah 69 orang, aktif 30 an orang. Sedangkan peserta lainnya sudah menyelesaikan kursus dan ada juga yang putus di tengah jalan.

Dari 69 peserta kursus tambah Guru Pendidikan Kesenian SMAK Frateran Maumere ini lebih banyak didominasi peserta didik Sekolah Dasar hingga mahasiswa. Untuk siswa sekolah dasar mulai diterima dari kelas 3. Ada juga peserta yang sudah kerja bahkan ada utusan dari paroki yang berlatih di Gratia Music Course.

KPK SIGAP Sikka-Yuven Fernandez

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *