Fotografi dalam Pemasaran Digital

DAIRI (SUMUT)- kpksigap.com.
Pemasaran digital atau digital marketing merupakan penggunaan teknologi digital dan internet untuk mempromosikan produk atau layanan kepada target audiens, melalui berbagai platform seperti media sosial, website, email, dan iklan digital.
Demikian disampaikan Wilda Royhan selaku profesional Social Media Marketing
dalam Pelatihan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pariwisata Berbasis SKKNI, Jumat (1/11/2024) di Aula Hotel Mutiara.

“Dalam pemasaran digital, fotografer memiliki fungsi untuk meningkatkan brand awarness, menarik perhatian dan meningkatkan engangement, serta membangun kepercayaan konsumen,” katanya menjelaskan.

Disampaikan Wilda, pelaku usaha dalam digital marketing harus memiliki identitas. Strategi fotografi yang dapat digunakan dalam membangun brand yaitu konsistensi visual untuk membantu audiens mengidentifikasi beand dengan lebih mudah, kualitas foto untuk memningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand, serta story telling untuk menyampaikan nilai dibalik produk atau layanan yang diberikan.

“Integrasi foto dalam strategi kampanye digital dibagi menjadi empat tahapan. Pertama, perencanaan visual artinya temukan tema visual kampanye. Buat moodboard dan panduan gaya untuk konsistensi. Kedua, produksi konten, lakukan sesi pemotretan khusus untuk kampanye. Pastikan foto sesuai dengan pesan dan tujuan kampanye. Ketiga, distribusi multi channel, sebarkan foto di berbagai platform digital. Sesuaikan dengan format dan pesan untuk setiap channel. Keempat, analisis dan optimalisasi, yaitu pantau foto dalam kampanye. Optimalisasi startegi berdasarkan data engangement dan konversi,” katanya.

Wilda juga menyampaikan, teknik pengambilan fotografi produk biasanya menggunakan studio dengan pencahayaan yang sempurna, latar belakang polot atau minimalis untuk meninjolkan produk. Untuk fotografi makanan, teknik pengambilannya menggunakan cahaya alami atau buatan untuk menonjolkan detail makanan. Biasanya difoto dengan sudut-sudut close up atau angle tertentu untuk memancing selera audiens. Adapun fotografi real estate, pemgambilannya menggunakan lensa wide-angle untuk menangkap ruangan secara luas, pencahayaan yang memperlihatkan interior dengan baik, dan editing untuk memperjelas detail properti.
Fotografi lanskap dan alam, menggunakan lensa wide dan drone untuk menangkap lanskap secara menyeluruh, serta pencahayaan alami untuk menangkap detail alam yang nyata. ( Eka Wardani )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *