Ambin Demokrasi) Oleh: Noorhalis Majid
Walikota yang terpilih haruslah seorang yang handal. Persoalan yang dihadapi oleh kota ini sangat kompleks dan membutuhkan pemimpin yang mampu mengambil tindakan konkret, bukan sekadar tampil dalam acara seremonial.
“Kita butuh sosok yang mampu menangani berbagai masalah serius, bukan hanya sekadar menghadiri acara atau memotong pita,” tegas seorang pengamat politik setempat.
Salah satu tantangan utama yang perlu dihadapi adalah masalah ekonomi. “Kita harus menciptakan atmosfir pertumbuhan ekonomi yang mampu meningkatkan pendapatan warga,” ungkap seorang ekonom.
Gini rasio Kota Banjarmasin yang mencapai 0,354 menunjukkan ketimpangan pendapatan yang semakin lebar.
Fenomena seperti anak jalanan, manusia silver, dan peningkatan kriminalitas semakin menambah daftar masalah yang harus ditangani.
Lingkungan juga menjadi sorotan penting. “Sungai masih menjadi tempat sampah, dan produksi sampah mencapai 500 ton per hari,” kata seorang aktivis lingkungan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa penanganan sampah belum menjadi prioritas.
Kota ini perlu mendeklarasikan ‘darurat sampah’ dan mencari solusi inovatif untuk mengelola sampah yang menumpuk di berbagai sudut.
Pelayanan publik, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan, juga membutuhkan perhatian serius.
“Dana BOS yang tidak meningkat selama bertahun-tahun berpotensi menambah beban sekolah-sekolah,” keluh seorang kepala sekolah.
Pungli berkedok sumbangan menjadi praktik umum di sekolah, sementara diskriminasi terhadap sekolah berbasis agama semakin memperburuk situasi.
Kemampuan tata kelola pemerintahan merupakan aspek lain yang tak bisa diabaikan.
“Kita perlu memulihkan merit sistem dalam pengangkatan ASN dan pejabat,” ujar seorang ahli administrasi publik.
Pejabat yang profesional dan berintegritas diperlukan untuk mengelola anggaran daerah secara efisien dan efektif.
Seorang calon walikota yang ambisius harus mampu menjawab tantangan ini. “Kami mencari pemimpin yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga komitmen untuk menjalankan program yang nyata,” ujar seorang tokoh masyarakat. Keberanian untuk mengambil langkah-langkah berani sangat dibutuhkan dalam menghadapi ketidakpastian yang ada.
Selain itu, kolaborasi dengan masyarakat juga sangat penting. “Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan akan memperkuat legitimasi walikota terpilih,” kata seorang penggiat komunitas.
Dengan melibatkan warga, diharapkan solusi yang diambil bisa lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam menghadapi berbagai tantangan ini, pendidikan politik bagi masyarakat juga tak kalah penting.
“Masyarakat perlu memahami betapa pentingnya memilih pemimpin yang mampu menjawab persoalan kita,” ucap seorang aktivis sosial.
Kesadaran ini akan menciptakan iklim demokrasi yang sehat dan berkualitas.
Akhirnya, harapan terhadap walikota yang handal bukan hanya angan-angan. “Kita harus bersama-sama mengawal dan mengawasi kinerja pemimpin kita,” tegas seorang warga.
Dengan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, kota ini dapat menuju masa depan yang lebih baik.
Editor: Mega