Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto Pasangan Jalur Independen :Kami Bukanlah By Design Kami Bukanlah Setingan.

Jakarta-https:// Kpksigap.com 17-Agustus-2024.
Pasangan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen yang dinyatakan lolos oleh KPU DKI Jakarta menuai protes dari orang yang yang datanya masuk sebagai pendukung Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto,padahal mereka merasa tidak memberikan datanya.

Dharma Pongrekun calon gubernur DKI Jakarta mengatakan kami bukanlah by design,kami bukanlah setingan,tidak dengan tegas beliau mengatakan,kamipun tidak pernah tahu apa yang akan terjadi didepan.Jadi dari awal februari kami mulai bekerja dan mulai mei dan kami mendaftarkan diri sampai detik ini kami betul-betul berjalan bersama rakyat dan tidak ada siapapun dibelakang kami.

Desas-desus yang beredar supaya calon yang didukung oleh partai tidak melawan kotak kosong sehinga diloloskan pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto yang maju dari jalur independen.

KPU DKI Jakarta melalui ketua devisi teknis Dody Wijaya mengatakan,jika dalam tahap klarifikasi terbukti pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto melakukan pencatatan Nomor Induk Kependudukan(NIK) KTP maka jumlah data pendukung pasangan calon perseorangan tersebut bakal dikurangi.

Kemudian nanti akan dilakukan tahapan klarifikasi kalau klarifikasi itu benar maka data tersebut bisa mengurangi data jumlah dukungan pendukung bakal calon perseorangan kata Dody Wijaya.

Kemendagri juga mengatakan dalam pilkada ini tidak ada data yang bocor kata Dijend dukcapil.
Salah satu simpatisan pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto menepis isu-isu yang beredar bahwasanya pasangan Dharma Pongrekun sengaja untuk diloloskan supaya calon yang didukung oleh partai tidak melawan kotak kosong disini perlu kita jelaskan kita ini sudah lama mempersiapkan pasangan ini dan memilih maju dari jalur independen karena kalau kita maju dari partai pasti tidak dilirik karena pasangan ini tidak menjadi penggurus partai.sehinga kita dengan cepat memilih jalur perseorangan atau independen.kenapa dari awal tidak dipermasalahkan karena pasangan ini tidak diangap dan bukan publik figur jadi bisa dikatakan anggap remeh.
KPU DKI Jakarta melakukan tahapan-tahapan verifikasi,dari verifikasi administrasi,verifikasi KTP dan verifikasi faktual,setelah diangap memenuhi syarat diangap lolos sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Jaringan Dharma dan Kun Wardana Abyoto jangan diangap tidak ada pelajari dulu,militan kami dalam memenangkan pasangan ini jangan diragukan belum perlu kami menunjukan,ada waktunya.

Rintangan,cobaan dan hambatan pasti ada tapi kami tetap melangkah biarkan aLLah SWT yang menentukan arah langkah kami.
Apa bedanya dengan verifikasi partai sebelum dinyatakan sebagai peserta pemilu banyak juga NIK KTP yang tanpa sepengetahuan kita masuk kedalam salah satu partai,namun KPU kan mengurangi angka anggotanya partai tersebut.anehnya kenapa begitu di calon gubernur dari jalur independen terlalu dihebohkan,biarkan KPU DKI Jakarta melakukan klarifikasi terhadap pasangan tersebut.

Muhammad Yusuf pendukung pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto yang berdomisili di Mampang juga mengatakan jangan dipolitisir ataupun digoreng-goreng dengan alasan NIK KTP masuk dalam dukungan untuk pasangan ini.
Yang perlu kita ingat dalam kontestasi pilkada November nanti ada calon dari jalur perseorangan atau Independen yang berhasil maju sebagai calon dan ini suatu kebanggaan buat kita khususnya DKI Jakarta dalam berdemokrasi ada pilihan alternatif.jadi saya pikir serahkan saja sama KPU DKI Jakarta.

Saya juga berpikir dengan lolosnya pasangan jalur independen ini diributkan agar gugur dan calon yang diusung oleh partai akan melawan tong kosong,atau pun sengaja diributkan untuk pengalihan-pengalihan isu melupakan isu-isu yang berkembang.
Apa mau kita memilih kotak kosong padahal banyak di Indonesia ini khususnya Jakarta anak bangsa yang cerdas-cerdas,punya pemikiran,punya konsep dalam membangun kepentingan masyarakat dan Jakarta.

Apabila pak Anies Baswedan bisa maju dan didukung oleh partai berarti ada 3 (tiga) calon pasangan yang maju dalam pilkada DKI Jakarta atau cuma 2 pasang partai melawan independen,serta calon tunggal melawan kotak kosong silahkan masyarakat DKI Jakarta memilih untuk menentukan pilihan yang akan menjadi pemimpinnya kedepan.
DKI Jakarta adalah icon dari provinsi -provinsi yang lain jadi dalam kontestasi pilkada ini harus menjadi contoh dalam demokrasi yang baik,tidak eloklah kalau dalam kontestasi pilkada ini calon melawan kotak kosong.

Humas nasional :Nurlaila

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *