Deputi Dalduk BKKBN Pusat Pemateri Penguatan Kelompok Masyarakat Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Di Lela Sikka NTT

Maumere, Sikka- kpksigap.com
Amanat Undang Undang no.52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana  disegala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi sekaran mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa.

Jumat, 23 Agustus 2024 Kecamatan Lela  mendapat kehormatan dikunjungi DEPUTI PENGENDALIAN KEPENDUDUKAN BKKBN RI, bapak Dr. Bonifasius P. Ichtiarto, SSI.M.Eng.

Sebelum bertatap muka bersama warga masyarakat kecamatan Lela, beliau berkesempatan mengunjungi gereja tua, di desa SIKKA dan kampung KB di desa Du, Kecamatan Lela. Dan di Kampung KB desa Du, beliau mencicipi air kelapa muda, yang oleh  nya dalam guyonan sebagai ASInya kampung KB.

Ketika membedah materinya Deputi  didahului pertanyaan apa itu Bangga Kencana? menurutnya Bangga Kencana adalah program BKKBN yang berkaitan dengan pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.

“Jadi BKKBN itu urusannya tidak saja mengurus KB tetapi mencoba menyejahterakan keluarga tentunya melalui perencanaan, apakah merencanakan ber kb, merencanakan kehamilan, jumlah anak, merencanakan kelak anak jadi apa. Itulah program Bangga Kencana,” tandas Deputi.

Dalam menjalankan amanat tersebut lanjut Deputi, BKKBN diminta Presiden Joko Widodo untuk mengentaskan, menghapus dan mengurangi stunting.

Menyinggung Stunting kata  Deputi kondisi anak tidak bisa berkembang dengan baik sebagai akibat kekurangan asupan gizi.

“Asupan gizi itu harus diperhatikan sejak dalam kandungan atau lebih dikenal dengan istilah 1000 hari kelahiran yaitu dimulai sejak dari kandungan hingga 1000 hari kelahiran,” papar Deputi.

Oleh karenanya demikian Deputi yang perlu diperhatikan adalah gizi, sanitasi dan lingkungan sehat hal tersebut berhubungan dengan kesehatan.

“BKKBN melalui pendekatan penyuluhan dan pendampingan keluarga melalui pendekatan 4 terlalu yaitu terlalu muda melahirkan, terlalu dekat melahirkan, terlalu sering  melahirkan dan terlalu tua melahirkan,” ungkap Deputi.

Menjawab kpksigap.com  Deputi tegas mengharapkan NTT tidak lagi stunting terutama di Kecamatan Lela karena Lela dekat dengan laut ikan banyak yang cocok untuk asupan gizi.

Untuk sanitasi lingkungan Deputi harapkan berkolaborasi dengan para petugas PKB dan PLKB.

Ketika ditanya tentang SDM Ketenagaan Deputi mengatakan untuk mengisi kekurangan BKKBN sudah untuk mengisi ruang- ruang SDM yang kekurangan tenaga di beberapa daerah.

“P3K juga kita kuatkan lagi terutama distribusi dari tempat lain berkelebihan untuk mengisi daerah yang kekurangan tenaga PKB/PLKB ,” tutupnya.

Acara dibuka oleh camat Lela,  Yohanes K. Soru, S.Sos. Dalam sambutannya  camat Kons, panggilan akrabnya, menggambarkan profil kecamatan Lela secara keseluruhan tentang BANGGA KENCANA di kecamatan Lela. Dan pada intinya, beliau mengatakan bahwa satu hal penting yang harus kita lakukan adalah berkolaborasi, kerja sama semua masyarakat untuk memerangi Stunting.

Dan salah satu bukti bantuan BKKBN dengan berbagai program, diantaranya pembangunan Kampung KB di desa Du, yang sebelum ada Kampung KB, angka stunting cukup tinggi. Namun ketika Desa Du di jadikan desa Kampung KB, maka saat ini angka Stunting hanya tinggal 1 orang saja.

Mengakhir sambutannya, Kons mengutip sebuah kalimat dari Benasir Bhuto, mantan Perdana Menteri Pakistan, yakni; ” Kapal itu ketika ditambatkan di dermaga, dia kelihatan cantik dan bahkan bermandikan cahaya. Dan kapal itu tidak dibuat  untuk ditambatkan di dermaga, tetapi dia dibuat untuk mengarungi laut, kuat untuk menghadapi gelombang.”

Artinya kata camat, bahwa kita kelihatan cantik, ganteng, tetapi apalah artinya  jika kita tidak bisa berkontribusi,tidak bisa bekerja sama dalam membangun kecamatan Lela. Karena itu kita butuh kolaborasi, kerja sama untuk membangun Kecamatan Lela untuk lebih maju.

KPK SIGAP Sikka- Frans Bata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *