Cabup Taput Satika Simamora Diulosi dan Didoakan di Partangiangan ke-69 Borsak Mangatasi Nababan, Boru, Bere/Ibebere se-Tapanuli Utara.

Taput(Sumut)- kpksigap.om.
Calon Bupati Tapanuli Utara (Taput) Satika Simamora, diulosi oleh tulang (paman-red) marga Nababan pada acara Partangiangan ke-69 Borsak Mangatasi, Boru, Bere /Ibebere se-Tapanuli Utara di Lapangan Desa Sitabo-tabo, Kecamatan Siborongborong, Minggu (13/10/2024).

Partangiangan ke-69 Borsak Mangatasi 13 Oktober 2024 diawali dengan ibadah dengan mengambil Tema: “Marsihohot Martangiang Jala Patoguhon Holong Ni Roha” (2 Tessalonika 3:1-5) dengan Sub Tema “Marhite Partangiangan ke-69 Asa Marsada Roha Sada Tahi Tu Angka Na Dumenggan”

Enam ribuan warga dari keturunan Borsak Mangatasi (Nababan), boru, bere/ibebere hadir pada acara itu yang juga dihadiri pihak Tulang marga Nababan, yaitu marga Pasaribu, Aritonang dan marga Manik.

Pada partangiangan kali ini, yang dilaksanakan setiap tanggal 13 Oktober, pihak Tulang marga Nababan menyerahkan dekke dan ulos kepada Nikson Nababan-Satika Simamora, sebagai pertanda memanjatkan doa agar cita-cita Satika Simamora menjadi Bupati Taput dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Mewakili tokoh Nababan dari Bonapasogit, Nikson Nababan, suami calon Bupati Taput Satika Simamora mengingatkan kembali kepada seluruh keturunan marga Nababan, bahwa partangiangan yang dilaksanakan setiap tanggal 13 Oktober adalah untuk mempersatukan seluruh keturunan Nababan.

Melalui partangiangan yang dilaksanakan setiap 13 Oktober, seluruh keturunan marga Nababan, boru, bere/ibebere diharapkan senantiasa saling menolong, saling mendukung dan mendoakan dalam meraih cita-cita.

“Partangiangan Borsak Mangatasi kita laksanakan setiap tahun. Kiranya melalui partangiangan ini Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi, memberi kesehatan dan melimpahkan rezeki kepada seluruh marga Nababan,” sebut Nikson Nababan.

Mewakili tokoh Nababan dari perantauan, Sukur Nababan, yang juga merupakan abang kandung Nikson Nababan, sedikit mereview dilaksanakannya partangiangan Borsak Mangatasi setiap 13 Oktober.

Menurut Sukur Nababan, partangiangan tanggal 13 Oktober dimulai sejak tahun 1955 dan merupakan hari yang sakral bagi Borsak Mangatasi (Nababan) dan dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk penyesalan dosa dan mohon pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Inti dari dilaksanakannya partangiangan adalah, pertama mengakui dosa sekaligus mohon pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan yang kedua, setelah dosa-dosa diampuni maka Tuhan akan menurunkan berkatNya kepada kita semua,” kata Sukur Nababan.

Anggota DPR RI 4 periode dari PDIP itu mengatakan partangiangan Borsak Mangatasi berbeda dengan perayaan ulang tahun. “Jadi kita bukan merayakan ulang tahun, melainkan melaksanakan partangiangan,” ucapnya.

Tak lupa Sukur Nababan menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Tulang Pasaribu, Aritonang dan Manik. Karena atas doa tulang, keturunan marga Nababan saat ini telah menyebar ke seluruh penjuru. Dari segi mengikuti jaman, marga Nababan saat ini juga mampu berperan dalam berbagai bidang kehidupan. “Kami marga Nababan tidak lupa menyampaikan terimakasih atas doa tulang kami, sehingga kami saat ini dapat merasakan kehidupan yang lebih baik,” ucapnya.

(Eka,Wardani )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *