Kupang. kpksigap.com
Bank NTT (Nusa Tenggara Timur) adalah salah satu bank yang di NTT yang memiliki sejarah dan kiprah khusus ..
Bank ini awalnya bernama Bank Pembangunan Daerah NTT yang didirikan pada 17 Juli 1962 melalui SK Menteri Keuangan dan Bank Sentral No.BUM 9-13/II 15 Februari 1962. Penetapan Status Hukumnya melalui Perda Tingkat I NTT No. 01/pd/DPRD-GR/1963, 12 Maret 1963 perubahan dari Perseroan Terbatas/ PT menjadi Perusahaan Daerah. Kemudian 4 Februari 1998 berubah Badan Hukum dari Perusahan Daerah menjadi PT Bank Pembanguban Daerah NTT dgn No.122 tertanggal 22 April 1999.
Lahirnya UU No.32 tahun 2002 tentang Otonomi Daerah dan dukungan positif dari para pemegang saham serta pengelolaan manajemen yang baik maka Bank NTT dari waktu ke waktu semakin bersinar dan melebarkan sayapnya.
Banyak manfaat dari bank tersebut dimana hasilnya telah dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat baik di wilayah NTT maupun di luar wilayah NTT.
Selain berbagai profisiat atas keberhasilan Bank NTT ada juga segelintir noda noda hitam yang ikut menghidangkan isu isu tidak sedap tentang sepak terjalnya bank NTT. Seperti Non Performing Loan/ kredit macet merupakan penyakit kronis dan bumerang yang mengancam kesuburan bank NTT .
Akibat dari Kredit Macet yang dialami maka Komisi Pemberantas Korupsi RI pernah memberikan atensi dan meminta pihak Bank NTT membangun MOU dengan Kejaksanaan Tinggi NTT dalam demi menangani kasus tersebut..
Disisi lain pula Bank NTT harus wanti wanti dan bekerja keras demi memenuhi Modal Inti Minimum/ MIM sebesar Rp. Tiga Triliun sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.12/POJK.03/2020.
Dengan dead line waktu /31 Desember 2024 jk Tidak mencapai total MIM tersebut maka dengan sendirinya Bank NTT akan turun kelas menjadi BPR.
Tersisa 2 bulan lagi menjelang penutupan tahun2024 hadir lagi isu tidak sedap yang datang menerpa Bank NTT bahwa adanya Upaya Perampokan Bank NTT demi memuluskan Pilkada NTT untuk paslon tertentu ..
Dari sumber sumber terpercaya yang direkam oleh KPK- SIGAP Kupang diawali minggu ini bahwa adanya dugaan dari pihak pihak tertentu yang sedang membangun skenario dengan berbagai cara demi memanfaatkan bank NTT untuk memuluskan perjalanan salah satu Paslon Gubernur NTT yang diusung oleh parpol tertentu pula. Diselain dugaan terhadap skenario perampokan tersebut ikut serta juga bergulir isu lain seputar Bank NTT adanya dugaan lain berupa korupsi yang sedang diusut oleh pihak KOMPAK (Koalisi Masyarakat Pemerantas Korupsi) Indonesia untuk dilaporkan pada KPK, kata ketua KOMPAK Indonesia Gabriel Goa yang dirilis media Spiritnesia Com. Senin,11 November 2024 .
Alasan KOMPAK melaporkan pihak Bank NTT pada KPK karena sampai dengan hari ini penarikan Panjar oleh Pemprov NTT sebesar Rp.1.5 M untuk talangi biaya Perayaan Hari Kelahiran Pancasila 2022 tidak bisa dipertanggung jawabkan oleh pihak Bank NTT akibat dari Pemprov NTT belum mengembalikan uang tersebut..
Isu isu tersebut berdering keras dan melenting tinggi di seantero publik NTT sekalian menjadi bahan konsumsi segar di sela sela tahapan tahapan penting menuju 27 November hari Pilkada .
(Yohanes, KPK- SIGAP )