Samosir, kpksigap.com – Berasal dari Simanindo Samosir, di perantauan Ariston Tua Sidauruk mengembangkan usahanya melalui Koperasi Simpan Pinjam Graha Arsindi sejak tahun 2010 sampai sekarang di Tegal Jawa Tengah.
Minimnya bakal calon Bupati & bakal calon Wakil Bupati Samosir yang berasal dari birokrasi, dikarenakan tingginya ongkos politik yang harus disiapkan. Dari sumber yang dipercaya, dioeroleh informasi bahwa untuk mendapat dukungan dari partai politik yang akan mengusungnya, untuk yang bukan kader, maharnya sekitar 600 juta perkursi, sedangkan untuk kader sekitar 250 juta perkursi, yaitu jika di daerah tersebut ada 6 kursi anggota dprd terpilih, maka sejumlah itulah maharnya. Hal itulah yang menjadi alasan utama, mengapa mayoritas aparatur sipil negara (asn) ataupun pensiunan asn tidak mampu mengikuti ajang pilkada, padahal asn atau pensiunan asn lah yang dianggap mampu menjadi kepala daerah. Munculnya bakal calon kepala daerah dari berbagai latar belakang, khususnya yang mempunyai persediaan uang tunai memadai, membuat pilkada sebagai arena mencari pekerjaan baru namun memiliki kekuasaan tinggi. Jika sudah pasti akan ikut kontestasi pilkada, si bakal calon akan melaksanakan sosialisasi diri dengan diawali mengundang seluruh keluarga besar marganya,
yang membutuhkan biaya besar karena harus membayar sewa gedung, menyiapkan makan siang para tamu dan yang paling utama memberikan uang transport kepada yang hadir. Acara sosialisasi ini akan dijalankan diberbagai tempat agar semakin dikenal dan meraih simpati calon konstituen. Selain itu, para bakal calon kepala daerah akan bermetamorfose menjadi dermawan yang akan memberikan banyak bantuan kepada warga. Ariston Tua Sidauruk yang merupakan Ketua Koperasi Simpan Pinjam Graha Arsindi dari Tegal, diyakini memiliki dana yang cukup besar sehingga digandeng menjadi bakal calon Wakil Bupati Samosir oleh Petahana Vandiko Gulto yang juga maju sebagai bakal Calon Bupati Samosir. Pilkada Samosir Tahun 2021 dimenangkan oleh Vandiko Gultom, seoranga anak muda usia 29 tahun ketika itu, belum menikah, dengan pengalamannya hanya sebagai pegawai honorer di Surabaya, namun memiliki ongkos politik yang melimpah yang berasal dari ayahnya OG. Akankah Pilkada Samosir tahun ini lagi lagi dimenangkan oleh calon yang belum memiliki pengalaman di pemerintahan ? Suara rakyat pemilih di Samosir lah yang akan menentukan nantinya. (wendeilyna)