SMP Negeri 45 Watupajung Sikka Gelar Karya P5 Bangunlah Jiwa Dan Raga Dengan Pembuatan Proyek Molan Untuk Kesehatan Kulit Wajah

Maumere, Sikka- kpksigap.com
SMP Negeri 45 Watupajung Kampung Sikka Kecamatan Lela Kabupaten Sikka Gelar Karya P5  Bangunlah Jiwa Raga dengan pembuatan proyek Molan untuk kesehatan kulit wajah.

Proyek dari  peserta didik kelas 8 yang menamakan diri kelompok Garuda dengan dengan ketuanya Aurelia Mekeng  bersama temannya berhasil mewawancarai narasumber Mama Maria Goreti Da Buna (68) tinggal di Kampung Sikka.

“Kami tertarik untuk membuat Molan atau Lulur untuk kesehatan kulit wajah karena zaman ini sudah banyak generasi tidak peduli bahkan tidak mengenal pengobatan tradisional. Juga baik orang tua maupun muda lebih suka menggunakan produk bahan  kimia atau yang dikenal skincare,” kata Aurelia Prihatin.

Bahan pembuatan  Molan lanjut Aurelia bunga Kamboja warna kuning, daun Widuri, daun pandan, pucuk daun asam Jawa , rempah- rempah dan beras.

Aurelia juga menerangkan langkah- langkah  pembuatan sebagai berikut. Pertama, beras direndam selama 3 malam dan setiap pagi air rendamannya diganti. Selanjutnya beras yang sudah direndam, diangin-anginkan.

Sedangkan bahan lainnya tambah Aurelia dicuci bersih. Campur beras dan semua bahan lainnya ditumbuk kemudian diayak. Langkah ini diulang beberapa kali.

“Hasil ayakan digunakan sebagai Molan atau Lulur untuk kesehatan wajah. Tips agar memberikan hasil maksimal Molan digunakan pagi dan sore hari,” tambahnya.

Guru Pendamping Ambrosia Gege, S.Pd sangat mendukung dan siap membimbing anak dalam pembuatan proyek Molan untuk kesehatan kulit wajah.

“Dengan kegiatan ini memberikan pengalaman baru kepada peserta didik untuk belajar bahwa untuk menjaga kesehatan kulit wajah tidak hanya menggunakan produk kimia tapi bahan alam di sekitar kita,” kata Ambrosia.

Sementara Kepala SMP Negeri 45 Watupajung Sikka Maria Mindia Noviwanti, S.Pd kepada kpksigap.com sangat antusias dan mendukung penuh kegiatan ini.

“Pembuatan Molan ini lahir dari refleksi anak-anak sendiri berdasarkan tema proyek P5 Bangunlah Jiwa dan Raga,” ujar Novi.

Kegiatan ini tambah Novi dapat melatih peserta didik untuk bernalar kritis, bergotong royong dalam kelompok dan memupuk kreativitas anak  untuk melihat kearifan lokal setempat yang hampir punah ini sebagai wadah belajar.

” Peserta didik memperoleh pengalaman belajar bukan hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga lebih diutamakan penguatan karakter sesuai dengan dimensi P5,” pungkas Novi.

( KPK SIGAP Sikka-Yuven Fernandez

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *