Tekad Camat Dan Harapan Tomas Mego Untuk Bangun Mego Lebih Baik Pada Moment HUT Kemerdekaan ke 79 Republik Indonesia

Maumere, Sikka- kpksigap.com
.Sebuah pertanyaan yang mendasar, apa dan bagaimana masyarakat Mego mengharapkan kedepan dalam momentum HUT RI ke – 79 ini.

Adapun berbagai harapan untuk kecamatan Mego, SIKKA,NTT kedepan .Mengingat  Kecamatan Mego dengan 12 desa masih jauh dari harapan dan belum sepenuhnya dijangkau.

Camat Mego Yeremias Moa, S.Sos ketika dilantik menjadi Camat Mego Kabupaten Sikka dirinya bertekad untuk membangun Mego harus lebih baik dari kecamatan lain di Kabupaten Sikka.

Sebab katanya belum menjadi Camat ia adalah staf di bagian pembangunan Dinas
Sosial.

Harapan untuk membangun Mego lebih baik menurut Yere akrab disapa harus dimulai dengan meningkatkan SDM para penyelenggara pemerintahan  dengan merubah pola pikir para aparat yaitu kita bukan saja sebagai aparatur penyelenggara pemerintah, tapi harus sebagai pelayan. Karena itu aparatur harus punya kapabilitas dan menunjukkan identitas diri.

Hal berikut lain yang disampaikan Yere adalah  infrastruktur layanan dasar yang ada di masyarakat. Dana desa harus menjadi dasar untuk fokus pembangunan air minum  bersih di desa.

Ironisnya kata Yere di Mego punya banyak sumber air bersih, miliki kali besar tapi tidak punya persediaan sumber air bersih.

Di Bidang Kesehatan demikian  Yere seluruh faskes di tingkat kecamatan harus diperbaiki. Setiap desa harus punya tenaga kesehatan perawat, bidan desa, tenaga kesehatan lingkungan dan tenaga gizi

Untuk bidang pendidikan pembangun Paud menjadi fondasi yang bagus untuk meningkatkan SDM . Setiap desa wajib memiliki sebuah Paud contoh dan harus memiliki  surat izin operasional dari Dinas terkait. Sedangkan Paud yang tidak punya surat izin  akan dievaluasi keberadaannya.

Di Bidang Kamtibmas Kapolpos Sektor Mego Vinsensius Ama Jari yang biasa akrab disapa Opu menuturkan membangun Mego perlu kerjasama antara semua pihak untuk menjaga ketertiban, keamanan dan sifat gotong royong harus kembali dirawat. Sedangkan Babinsa Frans Ngera menekankan pada membangun tali persaudaraan, kerjasama untuk menjaga pertahanan dan keamanan.

Tokoh Masyarakat Frans Ditu yang juga  sebagai Ria Bewa Mego ( pimpinan tertinggi pemangku adat wilayah Mego Tana Telu Watu Sutu  mengharapkan kerjasama dengan menghidupkan kembali budaya gotong royong.

Tokoh muda Mego Grave Seda mengatakan dengan tidak adanya keterwakilan di DPRD Sikka diharapkan pemerintah kabupaten Sikka bisa mendengarkan keluh kesah masyarakat Mego.

Sementara Anggota DPRD Sikka asal Mego Marselina Jata mengharapkan masyarakat harus kompak dan bergandeng tangan karena Mego masih terkebelakang. Mari kita  berjuang bersama untuk bangun Mego lebih baik. Bersama kita bisa.

Sedangkan mantan anggota DPRD Sikka dari PAN Markus Melo mengatakan di usia kemerdekaan yang ke 79 masyarakat Mego belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan itu sendiri.

Markus memberi contoh ada beberapa ruas jalan yang harus melewati kali, pada musim hujan kendaraan tidak bisa lewat karena banjir besar. Perlu pehatian serius dari pemerintah untuk bangun jembatan menuju desa Korobhera dan desa Kowi.

( KPK SIGAP Sikka- Frans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *