Dugaan Kelalaian Konsultan Pengawas Dalam Proyek Rekonstruksi Jalan Telukambulu/Sukatani Apakah Kualitas Terjamin

Kabupaten Bekasi, kpksigap.com – Proyek rekonstruksi jalan Telukambulu/Sukatani dengan nilai Rp1.829.954.420,00, yang dibiayai dari APBD Tahun 2024 kini tengah menjadi sorotan, Senen (12/8/2024).

Hendra, seorang warga yang aktif mengawasi pembangunan, proyek ini diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Hendra mengungkapkan bahwa terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan proyek tersebut. Salah satu masalah utama adalah pelaksanaan pengambilan sampel core drill pada bagian beton yang belum sepenuhnya diisi dengan sealant. Core drill, yang merupakan metode uji ketebalan beton, seharusnya dilakukan setelah proses sealant selesai untuk memastikan sudah ber celah pas sambungan jalan cor beton yang diduga tidak terlindungi dengan baik dan rentan terhadap keretakan.

“Pelaksanaan core drill sebelum pekerjaan di garis sealant selesai menunjukkan adanya kelalaian dalam pelaksanaan proyek ini. Standar yang berlaku mengharuskan core drill dilakukan setelah sealant, untuk memastikan kualitas dan daya tahan jalan,” ujar Hendra.

Hendra juga mencatat bahwa jarak core drill yang dilakukan hanya sekitar 1,5 meter, yang bertentangan dengan standar yang ditetapkan dalam RAB, yaitu satu core drill per seratus atau lima puluh meter. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kepatuhan terhadap spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi, N. Rudiansah, turut mengatakan. Ia meminta agar dinas terkait segera melakukan evaluasi dan perbaikan pada pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan RAB. “Kami meminta agar pembayaran tidak dilakukan sebelum perbaikan dilakukan. Kami juga mencurigai adanya potensi kolusi antara pihak-pihak tertentu, termasuk konsultan pengawas, PPTK, dan PPK dengan oknum kontraktor,” tegas N. Rudiansah.

Di sisi lain, Asip, seorang konsultan proyek, menjelaskan bahwa perawatan akan dilakukan sekitar enam bulan setelah pekerjaan selesai. Asip menambahkan bahwa menurut rencana, terdapat 15 titik core drill yang akan dilakukan, hanya dilakukan empat titik.

Proyek ini akan terus dipantau untuk memastikan bahwa seluruh standar teknis yang ditetapkan dalam RAB dipenuhi dan kualitas pekerjaan tetap terjaga. Dinas terkait diharapkan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk menangani masalah ini agar tidak berdampak negatif pada kualitas infrastruktur yang dibangun.

(KPK SIGAP – Hr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *