Bisikan Gaib Jilid 5 : Pilih Pemimpin Bermoral Bajingan Sebagai Representasi Peradaban Masyarakat Jawa

Banyuwangi – kpksigap.com, Sebagai orang jawa, tentu dalam hal memilih dan memilah pemimpin harus memiliki patokan. Kendati sedari dulu tembang-tembang berlanggam pengingat bagi penguasa untuk berjalan lurus dan berada di pihak masyarakat semakin produktif, sebut saja sluku-sluku bathok yang hingga saat ini masih belum tertandingi originalitasnya sebagai wujud pitutur untuk pemegang amanat rakyat agar selalu berlaku baik, benar dan pener.

Kembali pada persolan memilih dan memilah pemimpin, sebagai orang jawa saya memiliki pakem tersendiri, yang insya allah tidak jauh dari pakem nya para leluhur. Representasi, kaidah maupun analogi yang saya kembangkan sangat sederhana, se-sederhana laku seorang Bajingan.

Bahwa dari awal sudah saya ulas korelasi orang Jawa dan Bajingan itu sendiri. Maknanya, arti Bajingan disini merupakan arti dari pengertian orang jawa, Bajingan – seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai pengendali gerobak sapi atau cikar dan tidak memiliki hubungan dengan sebuah aksi kriminal, arti ini sangat berbeda dengan apa yang diketemukan dalam KBBI yang tidak kita pergunakan disini.

Secara filosofis, seorang pemimpin mewajibkan dirinya berlaku sederhana, sederhana dalam bertutur dan berlaku yang merupakan bagian tak terpisahkan dari buah ke-amanahan, orang yang dapat dipercaya. Selain itu, profesi bajingan hanya memiliki misi untuk menjamin barang ataupun isi tumpangan sampai dengan selamat hingga tujuan. Tentu saja, bajingan harus menguasai medan, rute dan tahu betul kapasitas gerobak yang akan ia usung menggunakan sapi nya.

Bahwa setiap harinya merupakan bentuk capacity building, bukan aktivitas-aktivitas tiada arti. Asal hidup, asal jalan dan asal-asalan.

Ditulis oleh : M. Rofiq Azmi untuk Pemimpin Banyuwangi Mendatang

Gery/team

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *