Proyek pengadaan sapi model Mini Ranch di duga ada ketimpangan Fahrul ; Sebaiknya Pihak Kajati segera melakakukan pemeriksaan

SULTENG TOLITOLI.- kpksigap.com  Proyek pengadaan sapi dengan metode mini ranch tahun 2022 pada Dinas Perkebunan dan Peternakan kabupaten tolitoli menuai kritikan pedas dari Ketua LAKPESDAM NU Tolitoli Fahrul Baramuli..Pasalnya proyek senilai kurang lebih 2 Miliar yang bersumber dari APBD tahun 2022 itu di duga asal asalan.

Fahrul mengatakan setelah melakukan pemantauan lapangan dan mengkaji proyek tersebut sangat tidak terencana dengan baik baik dari awal  perencanaan hingga  penempatan sapi yang tidak sesuai metode mini ranch.

” Proyek ini amburadul saya katakan , karena tidak di rencanakan dengan matang sehingga pengadaan sapi tersebut tidak sesuai dengan metode mini runch,” Ujar aktivis kepada wartawan media ini kamis ( 1/08/2024).

Fahrul menjelaskan  Mini Ranch adalah sebuah model pengelolaan budidaya sapi pedaging yang dilakukan di lahan penggembalaan yang telah ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya melalui berbagai perlakuan ilmiah.

Pola ini mereduksi biaya produksi sehingga produknya memiliki keunggulan komparatif. Pemeliharaan sistem mini-ranch ini, akan semakin efisien dan ekonomis. Sebab sapi-sapi ternak bisa dilepas bebas di kawasan eks lahan tambang dan perkebunan. Selain itu, imbas pengembangan program mini-ranch akan lebih efektif sebab sedikit memerlukan tenaga kerja. Kegiatan ini, diprediksi mampu mempercepat pertumbuhan dan pertambahan ternak. Sebab pakan disiapkan dalam kawasan penggembalaan atau mini-ranch tersebut.

” Setelah melihat kondisi di lapangan pengadaan sapi dengan metode mini runch yang ada  sangat jauh berbeda. Seharusnya tempatnya tidak terlihat seperti hutan intinya proyek tersebut telah melanggar kaidah kaidah seperti  yang si syaratkan dalam metode mini runch,” Bebernya.

Selain itu menurut Fahrul dalam kunjungan anggota DPRD Tolitoli belum lama ini , di temukan di lokasi hanya terdapat 2 ekor sapi saja yang ada dari jumlah 108 ekor .

“Saat kunjungan anggota dpr ke lokasi itu di temukan di lapangan hanya dua ekor sapi dari jumlah 108 ekor selebih entah dimana ?
Dan sebaiknya semua berada di lokasi ,” Cecarnya.

Dalam penyelusuranya, ke dinas terkait mendapat jawaban miris dari PPK karena program tersebut terkesan tiba saat tiba akal

” Saat saya menkonfirmasi PPK dalam peoyek pengadaan sapi model mini runch  itu kita hanya di beri jawaban kurang memuaskan , karena pihak ppk mengatakan hanya menerima kegiatan dan melaksanakanya. dan selebih tidak tahu menahu, Ini kan jawaban aangat  miris bagi saya ,” Imbuh Fahrul menceritakan kejadian saat bertemu PPK kegiatan .

Dari penyusuranya ke berbagai pihak Aktifis muda ini meminta kepada APH turun tangan melakukan pendalaman terhadap proyek ini. sebab dinilai ada dugaan kuat teejadi penyimpangan yang menguntungkan pihak tertentu.

” Saya berharap kepada penegak hukum khususnya Kajati Sulteng  untuk segera melakukan pendalaman terkait proyek pengadaan sapi model mini runch yang nilainya miliaran rupiah. karena dalam kegiatan tersebut setelah mengumpul kan sejumlah  bukti terdapat dugaan menguntungkan kepada pihak pihak tertentu yang jelas merugikan  uang negara, ” Harap fahrul tegas.

Kepala dinas peekebunan dan peternakan Herman Majid  saat si konfirmasi tidak tahu menahu. Karena peoyek tersebut saat itu belum menjabat sebagi Kadis

” Soal proyek itu saya tidak tahu menahu karena belum menjabat ,’ Katanya singkat.

Upaya mengkonfimasi ke PPK dan PPTK  namun tidak berada di tempat.

Di tempat terpisah , Salah seorang anggota Dewan asal Fraksi Nasdem Nyoman muliada yang juga ikut dalam kunjungan saat itu di lapangan enggan memberi komentar panjang

” Maaf pa kalau ingin konfirmasi sebaiknya ke pa jemy , karena beliau yang pimpin , supaya lebih detil, “Katanya saat di konfirmasi via HP

Sedang , Mantan Kadis Perkebunan dan peternakan Nasir Marumu saat di konfirmasi melalui telpon genggam tidak di angkat.

Sulteng Tolitoli Rizal Kabiro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *