Banyuwangi,kpksigap.com,Saya bukanlah orang perfeksionis yang mengatur segala hal dengan detail dan terukur. Namun dalam perhelatan ITdbI 2024 ini tersimpan pelajaran berharga, untuk pemerintahan Bupati IPUK Fiestiandani Azwar Anas beserta jajaran tentunya.
Bahwa roda pemerintahan Bupati Perempuan kedua setelah Ratna Ani Lestari ini harus memperhatikan hal-hal kecil. Ada 2 agenda yang saya garis bawahi selama gelaran balapan sepeda internasional kali ini.
Yang pertama persoalan kerikil di bahu jalan, ini merupakan hal yang cukup menggelitik, dimana skenario hanya diambil garis besarnya saja, benang merahnya saja tanpa memperhatikan hal-hal yang bersifat teknis. Kecil namun mematikan!
Yang kedua, ini yang lebih menggelitik. Bahwa dalam menggelontorkan anggaran makan dan minum seyogyanya di pasrahkan kepada sosok yang perfeksionis.
Kehadiran sosok Pejabat yang hingga saat ini masih ramai di bicarakan tentang status nya, nah kebetulan saya bersama beberapa pejabat SKPD NGoPi bareng dalam satu ruangan di salah satu warung sejenis kafe yang ada di area lapang sebagai Pemberhentian/etape terakhir ITDBI Pal Tuding Ijen yaitu Nafi’ul huda yang telah di tetapkan menjadi tersangka pengadaan *Mamin fiktif oleh kejaksaan negeri Banyuwangi*
Mereka yang memiliki latar belakang detail dalam ingatan menghitung, apa jadinya ketika seusai bersantap ria di sebuah warung nun jauh di atas pegunungan Ijen namun masih meninggalkan *sepenggal Kas Bon*, semoga tak ada lagi korban lain.
Beruntungnya ada saya, warga Gambiran yang tak hanya mampu menggembala kritik namun juga berkontribusi nyata *mbayari anda semua* meski nilai nya hanya ratusan ribu rupiah
Bisikan Ghaib jilid 3 ini saya dapatkan tidak seperti biasanya, namun bisikan Ghaib ini terlihat nyata dan langsung datang secara tiba-tiba mengalir melalui benang elektronik dari ketinggian gunung Ijen, sungguh sebuah keajaiban yang tidak bisa saya terima dengan akal sehat ” khoriqul Adah”
Saya tak ingin membuat bisikan Ghaib menjadi sebuah celotehan dan umpatan di hati pedagang yang harapannya hanya di saat wisatawan menghampiri dan melepaskan penatnya, itupun jika geliat wisatawan yang berkunjung, namun mungkin hanya mereka yang suka mendaki gunung.
Ijen adalah icon Banyuwangi yang sudah terkenal dengan blue fire dan kabut misterius nya, mungkin sebaiknya Dinas Pariwisata mulai memberikan fasilitas tambahan yang lebih menarik namun tidak mengurangi keasrian alam yang indah gunung Ijen.
Sekedar saran dari saya, ketika ada lagi kegiatan hebat yang di adakan oleh Pemkab Banyuwangi baik lokal,nasional ataupun internasional, fokuslah terhadap usaha lokal yang telah ada, mulai Komunitas gaet, Paguyuban yang sudah setia dalam menggaet wisatawan dan memperkenal kan tempat tempat wisata lain nya, hingga Banyuwangi dikenal sebagai *Kota festival menuju Destinasi wisata Indonesia dan dunia* karena kearifan lokal nya, oleh karena itu memberdayakan potensi usaha lokal itu adalah menjadi bagian dari kewajiban.
Demi menjaga keindahan alam nya, jangan bawa sampah kotak nasi (Mamin) untuk di buang saat sudah sampai di ketinggian gunung Ijen, berdayakan usaha kecil yang berada diujung nan tinggi disana, hingga nantinya dapat terkabarkan bahwa Banyuwangi itu hebat.. di bawah naungan Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas .
M.Rofiq Azmi;
#appm
#lplh-tn
#destinasiwisata
#umkm
#kebersihan
#kearifan&potensilokal
#banyuwangihebat
Go/team