Bisikan GHAIB Jilid 2: Pembalap ITdBI Tersungkur di Jalan, Nama Banyuwangi Terbanting di Mata Internasional*

Banyuwangi,-kpksigap.com, “Bahwa sekecil kerikil pun sanggup merobohkan mu, sejatinya manusia hanyalah berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Manusia memang ditakdirkan menjadi khalifah, namun tidak untuk memiliki kekuasaan,” begitu kira-kira suara samar yang saya dengarkan dini hari tadi diantara decak riuh andrenalin karena bau dupa yang menyengat, ujar Rofiq Azmi membuka percakapan perihal tragedi memalukan gelaran Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2024 yang membuat salah satu pembalap mancanegara terkapar di atas aspal Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi kemarin.

“Jika si pembalap hanya menderita luka lecet, kami sebagai warga Banyuwangi menderita luka dalam, lecet pada sekujur wajah, malu dan memalukan,” imbuhnya.

Ini, kata Rofiq, menjadi bukti kecongahan instansi terkait. Secara eksplisit perbaikan jalan itu hanya untuk memenuhi hasrat popularitas dan terkesan kejar tayang, diprioritaskan hanya untuk “bisa di lewati” tanpa mengkaji asas “dapat dinikmati”.

“Cobalah itu para pejabat itu sering-sering melihat isu-isu dunia, karakter-karakter tokoh-tokoh besar dunia internasional. Atau minimal searching di google ketik dengan huruf besar atau Capslock ‘Tutorial cara bertanggung jawab seorang pejabat publik’,” pungkasnya.

Go/team

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *