Milenial BIJAK Speak Up Politik : Jika BIJAK Menang, Milenial dan Gen Z Diberikan Ruang dan Posisi 

Bagansiapiapi (Rohil) kpksigap.com –

Milenial dan Gen Z yang berada dalam barisan relawan pemenangan Paslon H Bistamam Jhony Charles Kompak (BIJAK) mengadakan bincang bincang santai seputar politik. Hal ini di latar belakangi dengan kegelisahan mereka akan tatanan pemerintahan, pengelolaan keuangan daerah hingga konstitusi yang dinilai sudah di curangi.

 

Layaknya anak muda, kegiatan ini di adakan di sebuah cafe yang berada di kota Bagansiapiapi, Kamis (21/11) malam. Nisa Armarosa sebagai inisiator kegiatan ini mengaku cukup puas karena antusias para Milenial dan Gen Z untuk hadir dalam kegiatan tersebut cukup tinggi. Tak hanya datang dan duduk, mereka juga aktif saling bertukar pikiran seputar politik.

 

“Untuk kegiatan kita hari ini dilatar belakangi oleh masalah-masalah Rokan Hilir yang terjadi saat ini. Pemuda yang kurang perhatian akan roda pemerintahan ini, tolong lebih melek lagi akan politik. Karena apapun dan siapapun yang kita pilih nanti, akan menentukan bagaimana kedepannya kehidupan kita. Anak muda ini perlu ruang, jangan dipersempit geraknya. Jangan biarkan kami hanya menunggu menunggu dan menunggu. Makanya kami berharap pak JC nanti jika terpilih bisa lebih memperhatikan kami. Jadi, Milenial dan gen Z harus melek dan peduli akan politik kita. Untuk itu mari kita gunakan hak suara kita, saat ini kita sudah punya Paslon yang tepat. Yang insyaallah mampu memberikan ruang untuk Milenial dan gen Z,” ungkap Nisa.

 

Senada, Jonk Adek yang turut memberikan materi pada dialog tersebut menghimbau dan mangajak agar Milenial dan gen Z yang nanti memberikan hak suaranya bisa lebih peka dalam menentukan siapa yang akan dicoblos. Untuk itu, sebagai relawan Adek turut memperkenalkan kepada Milenial siapa Paslon nomor urut 2 tersebut. Bahkan visi dan misi Paslon pun turut ia paparkan.

 

“Figur dan profil beliau kita sampaikan begitupun visi misinya. Dan memasuki masa pesta demokrasi ini, kami mengajak masyarakat untuk melawan intimidasi dan intervensi. Jangan indahkan apapun kata mereka. Jangan takut, kita berhak untuk menentukan pilihan kita. Tidak boleh ada paksaan karena kemerdekaan akan memberikan hak pilih itu menjadi HAM setiap warga negara Indonesia, insyaallah kami yakin 75 persen suara Milenial dan gen Z Rohil bersama kita. Karena mereka sudah paham dan referensi mereka untuk memilih calon yang tepat itu sudah banyak,” tutupnya.

 

 

Ditempat yang sama, Jhony Charles sebagai calon wakil bupati yang tengah diperjuangkan turut hadir pada kegiatan tersebut. Sosok Muda, yang dikenal kritis dan memiliki gagasan serta terobosan ini nampak sangat bersemangat menyapa dan menyampaikan apa yang akan diperoleh dan kedudukan Milenial dan gen Z jika Bijak menang. Ia nampak enjoy berdiskusi dengan para relawan BIJAK, Kamis (21/11) malam di salah satu cafe di Bagansiapiapi. JC begitu ia sering disapa nampak bersemangat dan energik dalam menyampaikan pandangannya terkait keberadaan milenial dan gen Z.

 

Dua generasi ini tidak bisa diabaikan, dari jumlah, mereka cukup mendominasi hingga 56 persen dari jumlah DPT yang terdaftar dan berpotensi memenangkan Paslon. Hal ini pula yang menjadikan kaum milenial menjadi target empuk para politikus handal. Namun JC menegaskan hal itu tidak pernah terlintas dalam pikirannya.

 

“Saya bukan melihat potensi para milenialnya. Saya melihat bagaimana milenial itu dirangkul. persentase itu urusan lain. Kalau saja melihat persentase berarti Saya hanya memikirkan kepentingan politik tanpa memikirkan kepentingan milin1eal. Jadi di putar tu. Jadi saya lebih cenderung bagaimana merangkul milenia dan gen Z sebagai bagian dari semangat perubahan dan wajib menjadi bagiannya perubahan,” terang JC.

 

Bahkan JC berani menegaskan Milenial dan gen Z tak hanya hak suaranya saja yang diharapkan, namun para generasi penerus ini nantinya akan diikut sertakan dalam roda pemerintahan. Katanya, ada tempat dan porsi yang pas disiapkan pihaknya.

 

” Ada, porsinya seperti ini kita beri mereka ruang diskusi. Mereka itu sebenarnya kan ingin pemikiran pemikiran mereka selama masa kuliah masa sekolah bagaimana bisa dituangkan di aplikasi di pemerintah. Itu yang mereka inginkan, dan untuk itu kita akan dorong mereka agar bagaimana menjadi, menciptakan sesuatu yang bermanfaat . Misalnya ekonomi kreatif, bagian dari membangun pariwisata peradaban yang lebih maju kemudian sektor UMKM kita dorong sana arahnya nah mindsetnya harus ke sana jangan melulu hanya satu bidang satu bidang saja. Bahkan banyak ide ide hebat dan cara menyelesaikan masalah pemerintahan itu dicetuskan oleh anak anak muda Milenial dan gen Z ini,” tutupnya. (Tim /ian)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *