Direktur TRUK-F Minta Perlakuan Khusus Terhadap Ibu dan Anak di Camp Pengungsian

Maumere, Sikka- kpksigap com —

Direktur Tim Relawan Untuk Kemanusiaan-Flores ( TRUK-F) Suster Fransiska Imakulata, SSpS minta pemerintah, lembaga donor dan gereja memberikan perlindungan dan perlakuan khusus kepada ibu hamil, anak dan remaja korban erupsi Gunung Berapi Lewotobi Laki- Laki di Camp Pengungsian

“Kemah-kemah yang dibuat pemerintah harus memperhatikan privacy perempuan terlebih ibu hamil, anak dan remaja harus diberi perhatian khusus,” tegas Suster Ika akrab disapa pada closing statement pada Press Conference ” Peduli Korban Erupsi Gunung Lewotobi” bertempat di Audimax Kampus 2 IFTK Ledalero, Jln Wairklau Maumere Rabu ( 13/11/2024).

“Penanganan terhadap ibu hamil, anak-anak dan remaja di camp pengungsian harus betul- betul dilindungi dan diberi perhatian khusus. Kita tidak menginginkan di camp tersebut anak-anak dan remaja putri menjadi korban dengan masalah yang baru,”tandasnya lagi.

Perlakuan khusus terhadap perempuan, anak dan remaja putri lanjut Suster Ika berkaitan dengan kamar mandi, WC dan tempat tidur bagi mereka harus menjadi perhatian khusus.

Menurut Suster Ika, perempuan dan anak adalah pihak yang sangat rentan terhadap berbagai masalah akibat bencana. Karena itu berbagai kebutuhan perempuan dan anak seperti kebutuhan sanitasi, kebutuhan sandang, kebutuhan makan yang bergizi harus dipenuhi dengan baik.

Sementara Koordinator JPIC Pater Ignas Ledot Kobun, SVD mengucapkan terimakasih kepada para donatur baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Yang perlu dipastikan adalah data pengungsi. Karena waktu berada di lapangan ada kelompok pengungsi yang sudah mendapatkan bantuan ada pula yang belum. Untuk itu perlu pelayanan bantuan yang berkeadilan,” terangnya.

Pater Ignas juga meminta pemerintah dan gereja untuk memikirkan tindak-lanjut setelah tanggap darurat ini soal pendidikan anak- anak yang sedang kuliah.

“Ada orang tua pengungsi yang menyampaikan kepada kami bahwa anaknya yang kuliah tidak bisa kuliah karena tidak mendapatkan uang dari orang tua.Saat ini orang tua mereka tinggal di camp pengungsian uang dari mana. Akhirnya mereka hanya larut dalam tangisan bersama,” ujar Pater Ignas.

Sedangkan Prefek Koordinator Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero Pater Nard Hayong SVD mengucapkan terimakasih kepada para donatur dengan hati yang ikhlas memberi perhatian kepada sesama kita korban erupsi Gunung Berapi Lewotobi Laki-Laki.

“Dengan cara demikian kita menjawabi pesan Paus Fransiskus hendaklah gereja dan komunitas menjadi rumah penyembuhan, rumah yang nyaman terlebih bagi sesama yang sedang menderita akibat erupsi Gunung Berapi ,” kata Pater Nard.

Rektor IFTK Ledalero Pastor Dr. Otto Gusti Madung, SVD juga menyampaikan terimakasih kepada para donatur yang memberi sumbangan. Ia juga berharap sumbangan tetap datang untuk rehabilitasi jangka panjang.

“Saya minta negara hadir untuk pemenuhan hak-hak korban. Bencana ini juga mengajarkan solidaritas sosial untuk saling membantu tanpa sekat. Juga penderitaan sesama korban bencana ini juga mempersatukan institusi dan lembaga- lembaga untuk sigap membantu mereka yang menderita,” pungkasnya.

KPK SIGAP Sikka-Yuven Fernandez

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *