Kutai Kartanegara, kpksigap.com – Saat digelarnya Rapat Paripurna ke-15 Masa Sidang 1, DPRD Kutai Kartanegara juga melaksanakan peresmian pengangkatan anggota DPRD Partai Golkar Masa Jabatan 2024-2029 Rabu (23/10/2024) hari ini di Ruang Sidang Utama DPRD Kukar, Tenggarong. Adalah Erwin putra asli Kecamatan Tabang yang dilantik menjadi wakil rakyat tersebut menggantikan Nor Wahidah yang mengundurkan diri.
Rasa Syukur pun diucapkan Erwin karena diperlukan perjuangan sejak kampanye hingga adanya pergantian caleg yang mengundurkan diri. “Ada drama Korea dalam perjuangan jadi anggota DPRD, tapi semua sudah terjadi dan saya cukup bersabar karena kalau memang amanah dan ditentukan Allah untuk saya maka manjada wajadda, terjadi terjadilah hari ini,” kata Erwin usai pelantikan siang tadi kepada kpksigap.com.
Erwin mengakui kampung kelahirannya di Tabang sangat terbelakang terutama dalam infrastruktur, selain itu juga terkait jaringan telekomunikasi. “Jadi kedepannya saya tekankan bagaimana Tabang bisa menjadi pilot projects untuk daerah-daerah lain, jadi pilot projects untuk pembangunan,” papar Erwin.
Dengan resminya dirinya duduk di kursi legislatif maka Erwin akan memprioritaskan kecamatan ulu yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) VI mengalami pemerataan pembangunan seperti daerah lain yang dekat dengan ibu kota kabupaten. “Infrastruktur belum terakses, ada beberapa desa yang jembatanya belum ada terus ada juga yang jembatanya belum maksimal. Kami akan push maksimal telekomunikasi, memperbanyak pembangunan tower yang diusulkan baik bekerja sama dengan provider juga Kominfo, karena memang konstituen kami selain Tabang juga masih banyak kecamatan lain yang memang membutuhkan tower telekomunikasi,” sebut Erwin.
Kebutuhan dasar listrik juga menjadi perhatian pria kelahiran 10 Juli 1980 asal Desa Sidomulyo Kecamatan Tabang ini. Selain Tabang, di Kecamatan Kembang Janggut juga masih ada desa yang listriknya byar pet. “Makanya tetap kami prioritaskan. Kalau untuk daerah Kenohan, Muara Muntai seingat saya sudah sangat bagus tapi tetap harus diawasi,” tutup Erwin.
(Tim Kukar)