Ende, Kpksigap.com
Kebakaran yang terjadi pada Minggu malam (13/10/2024) Menghabiskan Rumah seorang Janda Ibu Oliva Wonga (56) Di Desa Tendambepa,RT/RW :005/003. Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, NTT.
Musibah, bencana kebakaran pada 13 Oktober 2024
Rumah mama Oliva Wonga yang memiliki anak Disabilitas tunanetra dan tuna wicara Belarmino Risanden Dale, 29 Tahun (Den).
Terjadi mulai sekitar pukul 19.30-20.00 WITA
Kronologi kejadian.
Menurut saksi mata yang pertama, bapak Bertoldus Dei Dale (39) bahwa ia kaget melihat api sudah menguasai separuh rumah dapur seraya berucap Tuhan Yesus, ada kebakaran. Serta merta nalurinya berpikir di mana adik Den berada. Berto berlari menuju rumah melalui halaman rumah. Tampaknya pintu depan itu terkunci. Di dobraknya pintu tersebut dan langsung masuk mencari-cari di setiap kamar namun tak dijumpai. Asap dan panas sungguh tak tertahankan. Di saat aksi si jago merah semakin menggila menggerayang, ia pun tetap berusaha mencari Den. Kali ini menuju dapur, ternyata lagi-lagi pintunya terkunci. Dicobanya untuk sekali mendobrak, namun pintu tetap terkunci. Mundur kembali beberapa langkah, mengambil ancang-ancang, maju berlari menendang dan mendorong dengan tantangan. Kali ini pintu berhasil dibuka paksa. Dilihatnya Den yang adalah penyandang disabilitas ganda (netra, Wicara) berada dekat dengan rak piring sedang duduk menggigil menahan rasa panas api yang berjarak kurang dari 01 meter sementara kedua tangannya masing-masing memegang piring dan sendok. Dengan kepala pening, lubang hidung terasa tersumbat asap direnggut saja adik kesayangannya itu dan memboyongnya berlari keluar.
” Saya pertama kali melihat api suda besar saya lansung insting untuk menyelamatkan Den, saya berlari untuk buka pintu melalu pintu depan tapi kunci saya putar ke pintu blakang dan dobrak pintu. saat saya berhasil dobrak saya liat adik Den berada Di sudut dapur Sambil pegang Piring dan Gemetar saya lansung tarik beliau untuk keluar lewati kobaran api itu” jelas Berto.
Ibu Ivon (40) meminta Berto untuk hati-hati dengan listrik, maka ia pun mematikan meteran listrik.Beberapa saat alami semaput. Ketika insaf ia berteriak meminta tolong, ada kebakaran.
” Hati- Hati bapak vira , tolong….! Tolong kebakaran. Teriak ibu Ivon.
Tampaklah olehnya beberapa orang, kemudian semakin banyak orang sudah datang dan siap membantu. Ada yang langsung mengambil inisiatif menghubungi pihak PLN untuk segera padamkan listrik secara paksa.
Terdapat beberapa pemuda yang berusaha untuk mendorong pisahkan dapur dengan memakai bambu panjang namun api terus merambat ke Rumah Depan dan menghanguskan sebagian rumah dan isinya.
Di sana-sini terdengar teriakan minta air. Kendaraan roda empat dikerahkan untuk mencari air. Warga desa dari kampung Oja,Nanggepanda, beberapa warga dari Watuapi ditambah kampung Orakose datang tumpah ruah dan tanpa ada yang komando membantu memadamkan kemarahan api serta menyelamatkan beberapa barang sisa yang dimakan api. Api benar-benar dapat dipadamkan sekitar pukul 22:30 WITA dengan bantuan truk Wae Wake membawa 1 fiber air.
Mama Oliva Wonga ketika dimintai keterangannya mengungkapkan bahwa lazimnya anak Den tidak mau makan makanan yang dingin. Malam ini, sebelum pergi untuk berdoa rosario ia memanaskan nasi di tungku api. Kayu api yang digunakan berukuran pendek yaitu sekitar 60 cm. Empat menit sebelum jam tujuh mama Oliva meninggalkan Den sendirian di dapur itu, dan pergi berdoa rosario di rumah bapak Dominikus Laki yang letaknya hanya berselang dengan rumah bapak Berto.
” Karena Den ini tidak Bisa makan Makanan yang Dingin saya panaskan nasi Di tungku ,sesudah itu saya pergi Doa .mungkin api rambat Dari tungku api itu” Jelas Korban.
Doa dimulai tepat pukul 19.00 WITA. Selama doa berlangsung pintu ditutup dan tak ada satupun umat yang duduk di luar rumah, dan semua orang berdoa dengan sangat khusuk.
Teriakan kebakaran tak mempunyai menembus gendang telinga. Ketika doa hampir berakhir baru terdengar hiruk pikuk suara orang banyak dengan berbagai teriakan yang membuat para pendoa itu tahu bahwa rumah salah seorang dari pendoa mereka itu kini sedang terbakar hebat.
Sejumlah keluarga yang berada di berbagai tempat menyatakan turut bersedih atas peristiwa naas yang dialami mama Oliva Wonga.Pihak PLN mengutus 2 orang petugas datang untuk memastikan bagaimana kondisi riilnya. Anggota DPRD kabupaten Ende, bapak Anselmus Kaise per telepon menyampaikan turut berdukacita dan meminta Pemerintah Desa Tendambepa untuk segera membuat laporan dan menyampaikan hal itu kepada pemerintah daerah kabupaten Ende melalui camat Nangapanda.
Usai api dipadamkan Kepala Desa Tendambepa, Kanisius Durben menyambangi rumah bapak Irenius Ame Dale, dimana korban menginap untuk sementara. Tak berapa lama listrik pun dinyalakan kembali. Dalam duduk bersama ini, bapak Sebas Sabar Susah membantu memediasi untuk berdialog bersama keluarga. Sebagai Kepala Desa Tendambepa beliau menyampaikan turut bersedih atas musibah rumah terbakar yang menimpa mama Oliva Wonga. Meski demikian/ bagaimana pun juga kita bisa tetap bersyukur Tuhan masih memberikan keselamatan jiwa raga keluarga ini.
” Barang boleh binasa, nyawa harus diutamakan” Pungkasnya.
Akibat dari peristiwa ini korban Olivia wonga yang bekerja sebagai ibu Rumah tangga rangkap bertani mengalami trauma berat Karna Dirinya masih menanggung Biaya sekolah anaknya Fulgentius Chafara Dale( 22) Dan memenuhi Kebutuhan hidup sehari -hari Bersama Kedua putranya. sehingga sangat membutuhkan bantuan dari tangan kasih baik Dari pemerintah maupun perorangan.
.” Saya trauma smua barang habis baru saya harus tanggung jawab Dengan mereka Dua, mau minta tolong Di sapa lagi ”
Jelas Ibu Oliva dengan perasan hati yang sedih.
ENDE,KPK SIGAP-ALL DJ