Aceh-Timur . Kpksigap.com dua warga Pedalaman Simpang jernih dusun nangka Sabri dan Ahmad , korban tenggelam arus air sungai melidi Kecamatan Simpang Jernih
Kapolres Aceh Timur, AKBP Nova Suryandaru, S. I. K, melalui Kapolsek Simpang Jernih
IPDA Maswelliadi SH, di dampingi Kanit Intelkam dan Kanit Reskrim Polsek Simpang Jernih berserta beberapa personel lainnya Melakukan pencarian warga desa melidi ,
Kapolsek simpang jernih, mengatakan, dua orang warga Desa Melidi dusun Nangka Kecamatan Simpang Jernih, satu diantaranya atas nama Sabri Umur 23 tahun di temukan dengan selamat, sementara itu Ahmad masih dalam pencarian Tim Gabungan Anggota Polsek Simpang Jernih bersama Masyarakat setempat,
Pada Hari Rabu 9 Oktober 2024
Ahmad, Umur 25 tahun, dusun nangka warga desa melidi Kecamatan Simpang Jernih belum di temukan menurut keterangan yang diperoleh awak media ini, Ahmad pergi menuju ladangnya menggunakan perahu boat kecil dalam perjalananya boat yang ditumpangi Ahmad dan Sabri, tersebut terbalik akibat arus sungai yang kencang
Derasnya, sehingga kedua orang tersebut hanyut yang mana SABRI yang ditemukan dalam keadaan selamat sedangkan AHMAD sampai dengan saat ini belum ditemukan, yang kemudian oleh masyarakat melakukan pencaharian di seputaran lokasi hilangnya AHMAD akan tetapi dikarenakan situasi tidak memungkinkan lagi
mengingat waktu sudah malam, situasi sungai gelap karena penerangan tidak ada, ditambah masyarakat sudah kelelahan, di tambah situasi sungai arus deras dan dapat membahayakan petugas sehingga pencarian di hentikan sementara dan pencarian dilanjutkan kembali esok paginya
Geuchik desa melidi Zulkarnain saat di konfirmasi resmi mengatakan ya, betul bang warga saya yang hanyut tenggelam.
seharusnya pemerintah harus betul” memperhatikan kami yang di pedalaman ini mengingat aliran sungai batu katak di waktu musim hujan sangat deras bisa membahayakan keselamatan warga kami yang ingin turun ke ibukota kecamatan untuk berbelanja ke sehariannya
Harapan, Zulkarnain (selaku geuchik desa melidi) meminta kepada Pemkab Aceh timur atau pun pemerintah provinsi Aceh agar bisa membuka secepatnya akses jalan darat biar lebih mudah masyarakat kami untuk bisa melewati aliran batu katak tersebut.
Mudah mudahan apa yang saya sampaikan hari ini melalui informasi awak media bisa tersampaikan kepada Pemkab maupun pemerintah Aceh semoga bisa terwujud secepatnya impian dan harapan kami tutupnya.
{Penulis Saipul Ismail SF Jurnalis Aceh Timur}