Banjarmasin, 28 September 2024 Seminar Anti Bullying yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat di Aula Kayuh Baimbai, Pemerintah Kota Banjarmasin, menarik perhatian banyak peserta dari berbagai kalangan.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dan masyarakat umum, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai bullying dan cara menghadapinya.
“Selamat pagi dan selamat datang kepada seluruh tamu undangan,” ujar Esti, MC acara, membuka seminar dengan hangat.
Kehadiran H. Ahmad Baihaqi S.Pd, M.MPd, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, dan perwakilan Walikota, Bapak Ir Ahmad Fanani Saifudin, S.H, menjadi sorotan utama pada acara ini.
Dalam sambutannya, Bapak M. Lutfi Alvin, Manager LAZNAS Representative perwakilan Rumah Zakat Kalimantan Selatan, menggarisbawahi pentingnya dukungan masyarakat dalam menciptakan lingkungan bebas bullying.
“Kita semua harus berperan aktif dalam mengedukasi dan mendukung anak-anak kita,” tegasnya.
H. Ahmad Baihaqi S.Pd., Mpd selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin juga menyampaikan, “Pendidikan karakter menjadi fokus utama kami.
Mari kita bersama-sama menanamkan nilai-nilai positif kepada generasi muda.
” Pesan ini disambut antusias oleh para peserta yang hadir.
Selanjutnya, perwakilan Kementerian Agama, Bapak Muhammad Mahalli, menekankan perlunya sinergi antara institusi pendidikan dan keluarga dalam mengatasi isu bullying.
“Keluarga adalah tempat pertama yang harus mendidik anak tentang empati dan rasa hormat,” ungkapnya.
Pemaparan materi menjadi sorotan inti seminar.
Rimalia Karim, seorang praktisi parenting dan keluarga, mempresentasikan tema “Pengembangan Karakter Remaja Unggul Anti Bullying melalui Resiliensi dan Pengelolaan Emosi.
“Anak-anak perlu dilatih untuk mengelola emosi mereka agar dapat menghadapi situasi sulit,” jelasnya.
Setelah pemaparan, sesi tanya jawab berlangsung aktif, dengan banyak peserta yang antusias bertanya tentang strategi mengatasi bullying di sekolah.
Diskusi ini menunjukkan keterlibatan tinggi dari para peserta yang ingin mendapatkan solusi nyata.
Acara semakin meriah dengan pembagian doorprize, yang menarik perhatian para tamu.
Di akhir acara, bingkisan diserahkan kepada pemateri sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya.
Sebagai penutup, Esti mengajak semua yang hadir untuk mengucapkan hamdalah sebagai bentuk rasa syukur.
“Mari kita ciptakan lingkungan yang lebih baik untuk anak-anak kita, bebas dari bullying,” imbuhnya sebelum menutup acara.
Dengan semangat yang tinggi, para peserta seminar berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari, demi menciptakan generasi muda yang lebih unggul dan berkarakter.
Editor: Mega