Maumere, Sikka- kpksigap.com
Dasawisma Dusun Jedawair desa Geliting Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka Flores NTT membuat salah satu produk unggulan desa berupa olahan air kelapa menjadi gula tarik.
Ide untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi di Dusun Jedawair ini dicetuskan Sitti Rahmawati ( 59) ibu rumah tangga untuk membantu suami dalam menopang kehidupan ekonomi keluarga.
Bersama Dasawisma Jedawair memproduksi permen gula tarik untuk dijual dan diedarkan di beberapa kios kecil yang ada di seputaran desa Geliting.
“Produksi permen gula tarik yang merupakan jajanan tradisional khas Geliting yang berasal dari nenek moyang terdahulu memberi peluang usaha yang mudah dikembangkan. Sebab bahan- bahan yang dibutuhkan sangat mudah didapatkan. Apalagi permen gula tarik banyak diminati,” ujar Bibi Rahma kepada kpksigap.com Sikka Jumat ( 20/9/2024).
Cara membuatnya
Bibi Rahma mengungkapkan untuk menghasilkan permen gula tarik bukan perkara mudah. Butuh keseriusan dan keuletan. Sebelum permen gula tarik benar- benar jadi terlebih dahulu menyiapkan bahan-bahannya.
“Bahan yang disiapkan seperti air kelapa yang bersih satu ember besar, gula pasir dua kilogram, jahe, kacang tanah yang sudah disangrai, kertas minyak bebas warna dan pewarna makanan jika diperlukan,” tambah Bibi Rahma.
Sedangkan alat yang digunakan lanjut Bibi Rahma yaitu kompor atau tungku api, kuali besar, batang pisang, pisau dan meja serta sutil kayu.
Langkah selanjutnya memproses permen gula tarik. Alurnya tuangkan air kelapa 2000 mililiter yang telah disaring bersih kemudian campurkan gula pasir dua kilogram, jahe yang sudah ditumbuk kedalam kuali. Kemudian tambahkan pewarna merah jika diperlukan. Rebus selama 5 jam sampai air kelapa menyusut hingga mengental.
“Jika air kelapa sudah mengental maka segera campurkan kacang tanah yang telah disangrai halus, kemudian diaduk rata dengan menggunakan Senduk kayu sampai warnanya berubah menjadi kecoklatan seperti Karmel,” kata Rahma.
Setelah itu tuangkan ke tempat batang pisang atau dalam bahasa setempat muu kokot yang sudah di lap bersih agar adonannya tidak lengket.
Jika sudah dingin adonan disiapkan diatas bulatan kayu yang namanya Simpi atau papan meja.
“Ketika campurannya sudah mulai mengeras maka selanjutnya tarik dengan tangan sampai warna adonannya berubah menjadi kuning keemasan,” demikian Bibi Rahma.
Sesudah itu langsung disimpan diatas alas dan dipotong sebesar ukuran jari lalu dibungkus dengan menggunakan kertas minyak membentuk pita sesuai kreativitas.
Kepala Dusun Jedawair Margaretha N Sandri mengatakan di Desa Geliting banyak ibu rumah tangga yang sangat kreatif. Salah satunya adalah ide jualan yang dibuat Bibi Rahma yaitu olahan air kelapa dijadikan cemilan yang enak yaitu gula tarik.
“Saya sangat mengharapkan pemerintah memperhatikan pelaku usaha kecil ini agar bisa berkembang menjadi usaha yang sukses nantinya,” pinta Sandri.
Sementara Kepala Desa Geliting Makarius Oskar mengungkapkan Desa Geliting adalah Desa Mandiri. Pemerintah desa akan terus mendorong usaha kelompok kecil ke arah yang lebih baik dengan suntikan dana desa.
“Melalui anggaran dana desa akan membantu pelaku UMKM dasawisma Jedawair berupa kelompok gula tarik agar terus berkembang dan bisa menunjang kehidupan ekonomi keluarga,” pungkasnya.
KPK SIGAP Sikka-Yuven