Timor Tengah selatan. kpksigap.com
Salah satu bendungan terbesar di wilayah Indonesia Timur yang menelan Trilunan rupiah dengan masa kerja sekitar 5 tahun akan rampung dalam waktu dekat adalah Bendungan Temef yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT .
Keberadaan bendungan tersebut sudah pasti nantinya akan memberikan berbagai dampak positif bagi masyarakat umum ..
Namun sangat miris proyek raksasa tersebut menyisihkan beberapa hal yang oleh masyarakat lokal merasa dirugikan .
Seperti urusan pembebasan lahan masyarakat berupa ganti rugi yang hampir 5 tahun sejak awal pengerjaan proyek tersebut sampai dengan sekarang belum 100 % tuntas . Berbagai upaya telah ditempuh masyarakat setempat demi penyelesaian sengketa tersebut namun belum ada titik terang 100%.
Belakangan ini muncul lagi persoalan baru yaitu ratusan hektar lahan persawahan masyarakat dari 2 Kabupaten, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan kabupaten Timor Tengah Utara yg berada pada bentangan sungai aliran air dari Temef mati kekeringan akibat penutupan pintu air oleh pengelola bendungan tersebut. Farnefer Baun, koordinator masyarakat pada tanggal 5 September bersama masyakat bertemu dengan para pengelola proyek bendungan tersebut untuk bernegosiasi namun sampai dengan berita ini naik belum ada hasilnya.
Langkah selanjutnya, 10 September 2024 masyarakat tersebut didampingi 2 orang koordinator Marlon Angket dan Farnefer Baun bertemu anggota DPRD kab. Timor Tengah Selatan demi menyampaikan aspirasi, harapan dan perjuangan mereka ..Namun kepada Media ini kedua koordinator tersebut mengatakan bahwa tidak ada hasil yang memuaskan pada masyarakat karena pihak DPRD terkesan saling melempar tanggung jawab.
Masyakat 2 Kabupaten tersebut sangat mengharapkan para pihak terkait agar segera mengambil tindakan yang pro masyakat demi penyelesaian masalah tersebut.
(Kpk- SIGAP, kupang) .