Fadila, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Nita Akrabi Medan Yang Menantang Demi Keluarga Sejahtera

Maumere, Sikka- kpksigap.com
Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana ( KB ) Kecamatan Nita Kabupaten Sikka Flores NTT Fadlilatul Umami, S.Psi. (41) disambangi kpksigap.com Sikka di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Nita Kamis 5 September 2024.

Fadila sapaan sehari-hari mengisahkan suka duka selama 8 tahun bertugas di Kecamatan Nita, menyukseskan program Keluarga Berencana untuk masyarakat  desa wilayah binaan dengan mengakrabi  topografi yang cukup ekstrim

Berbekalkan motivasi yang kuat dan semangat  pengabdian yang tinggi dan penuh tanggung jawab menggapai kesejahteraan keluarga lewat Program Keluarga Berencana pada 15 desa binaannya Fadila tetap gigih menjalankan tugasnya walau harus menghadapi medan yang menantang.

Ke 15 desa wilayah binaan adalah Nita, Takaplager, Tebuk, Ladogahar, Nitakloang, Wuliwutik, Lusitada, Bloro, Riit, Tilang, Nirangkliung, Nangablo, Kara Kabu, Mahebora dan Tada Lado.

Bagi penyuluh wanita ini melewati hutan, jalan yang berlubang, licin, terjal, tanjakan dan tempat yang angker sebagai menu perjalanan   sehari- hari butuh nyali dan keberanian karena  kehadirannya di desa membuat  dirinya berarti bagi orang lain.

” Walau topografi yang menantang saya tetap menikmati dan harus menghadiri pertemuan di desa dan  bertemu dengan kader untuk mengedukasi ibu- ibu akan pentingnya program KB demi kesejahteraan keluarga,” ungkap ibu asal Sidoarjo Jawa Timur ini.

Fadila bercerita beberapa waktu lalu ketika harus mengikuti rembug stunting di Desa Kara Kabu saat musim hujan harus melewati jalan terjal, licin dan berlubang apalagi tanjakan.

“Pas pada tanjakan yang mengerikan yang mengerikan mesin mati. Tapi saya tidak hilang akal. Berhenti sebentar. Lalu tancap gas hingga sampai kantor desa. Sesampai di desa para ibu bilang koq ibu bisa sampai disini?” ujarnya.

Topografi menantang ini tidak menyurutkan semangat istri  dari Anselmus Lalong,ST guru SMK Negeri 1 Maumere karena  telah terpatri  dalam hati  ketulusan mencintai pekerjaan  sejalan dengan moto hidupnya “Cintailah pekerjaan dengan tulus maka akan indah pada waktunya.”

Sebagai penyuluh KB tuturnya, kadang kedatangan penyuluh tidak diterima oleh suami karena pikiran mereka tertuju pada ikut KB.

“Perlu diingat program BKKBN  tidak hanya ikut program  KB tetapi edukasi pembangunan keluarga dimana terkait jumlah anak, pendidikan anak, pintu masuknya lewat keluarga berencana,” tandasnya.

Lebih menarik lagi kata Fadila tentang Remaja.Agar tidak terpapar terus diberi edukasi reproduksi sehat. Juga ada posyandu remaja dan kita dorong agar setiap desa harus punya genre dan Pusat Informasi Konseling Remaja ( PIKR).

Sarjana Psikologi Jebolan Universitas Muhammadiyah Jember ini mengakui dalam menjalankan tugas  tidak cukup dikendalikan oleh 2 PLKB/PKB untuk 6216 kepala keluarga. Oleh karena kekurangan tenaga penyuluh ini pihaknya dibantu 12 pembantu penyuluh KB desa/PPKBD dan 36 Sub Pembantu Penyuluh KB Desa / Sub PPKBD yang berada di setiap dusun.

Dalam keseharian lanjutnya para PPKBD/ Sub PPKBD melakukan kegiatan rutinitas dalam kegiatan kelompok masyarakat yang dibagi dalam beberapa bentuk kegiatan sesuai jenis kegiatan masing- masing.

“Ada dalam bentuk kegiatan kelompok Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia. Selanjutnya para kader melaporkan kepada petugas keluarga berencana kecamatan,” terangnya.

Dibalik tantangan yang dihadapi juga akui Fadila juga  menyiratkan senyum kebahagiaan bila bertemu orang di desa.

” Kalau di desa masih bertemu dengan orang- orang polos. Masih menghormati penyuluh. Jika tidak bisa dikontak lewat Hp bisa langsung mendatangi rumah kader,” tambah ibu dari tiga orang anak ini.

Pada akhir wawancara Fadila mengungkapkan Penyuluh KB harus menjadi Role Model bagi keluarga  agar apa yang disampaikan kepada masyarakat dapat diterima dengan baik.

Fadila telah mengabdikan dirinya  sebagai penyuluh KB dan seluruh hidupnya akan ia persembahkan untuk keluarga di  pedesaan dengan tulus hati demi keluarga sejahtera

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Albert Einstein ” Hidup yang menghidupkan orang lain adalah hidup yang berguna.”

KPK SIGAP Sikka-Yuven/ Frans

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *