Jaminan Menang di Pilkada Muba Tahun 2024, Royalitas Menentukan

MUBA, kpksigap.com
Dalam sistem ekonomi uang memiliki nilai jual yang tinggi dan ada suatu komoditas yang memiliki nilai jual tinggi apalagi menjelang pemilihan umum.nilai jual tinggi tersebut adalah suara rakyat.uang berperan sangat kuat apalagi untuk seseorang yang ingin ikut kontestasi menjadi seorang Kepala Daerah.

Disaat pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 yang kian dekat, menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli dengan kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya.

Namun disisi lain, muncul istilah yang royal dengan uang akan memenangkan pertarungan pada kontestasi pemilihan kepala daerah. Integritas dan Elektabilitas tidak menjamin seseorang dapat memenangkan sebuah kontestasi pilkada tanpa dibarengi dengan adanya “Money” atau uang.

Seorang yang ingin mencalonkan diri sebagai seorang kepala daerah meskipun ia memiliki branding positif dengan menjanjikan solusi nyata belum bisa dipastikan akan memenangkan pilkada. Pilkada yang hakikatnya mempunyai tujuan untuk memunculkan partisipasi politik masyarakat, akan tetapi ironisnya partisipasi masyarakat kerap muncul setelah terjadinya mobilisasi yang dilakukan kekuatan-kekuatan politik dengan pendekatan transaksional.

Transaksional adalah proses dimana seorang yang akan mencalonkan diri melakukan sesuatu pemberian tawaran baik itu berbentuk uang ataupun jabatan.ini suatu langkah seseorang membangun personal branding untuk dianggap memiliki sifat royalitas.

Ketua IWO Muba Riyansyah Putra SH berpendapat bahwa dunia perpolitikan saat ini memunculkan banyak kejutan menarik.hal ini terjadi di pilkada muba tahun 2024, meskipun orang yang memiliki elektabilitas yang bisa menjanjikan solusi nyata tidak dapat menjamin orang tersebut berjalan mulus dalam kontestasi pilkada.

“Seperti kita ketahui bersama, saat ini politik di muba sangat panas, apalagi dengan banyaknya kejutan yang muncul. Partai Politik bahkan belum tentu mengusung kadernya sendiri, sistem politik di Muba saat ini seperti menganut pada sistem jika orang yang royal dengan uang bisa menggelontorkan banyak uang dia dipastikan memenangkan pilkada,” ucapnya, Jumat(30/08/2024).

Orang yang memiliki sifat royal memiliki kans besar untuk memastikan menang pada kontestasi politik. Dengan berjalannya waktu seakan menunjukkan bahwa jaminan besar seseorang menang pemilihan kepala daerah adalah orang yang memiliki uang dan dengan mudah menggelontorkan uang.

“Politik muba seakan membangun personal branding nya sendiri. Hal ini membangkitkan asumsi publik bila ingin menang kontestasi pemilihan kepala daerah orang tersebut harus memiliki modal uang yang cukup banyak,” katanya.

Pertarungan royalitas uang semakin tak terkendali. Nantinya masyarakat lah yang akan memilih pemimpin seperti apa yang ingin dipilih pemimpin yang royal atau pemimpin yang bisa membuat solusi nyata membangun kesejahteraan masyarakat.

“Pilkada tahun 2024 di Muba ini  tidak terkendali dengan pertarungan paslon yang ada, dimana masing-masing calon kepala daerah berlomba-lomba mencari simpati dan dukungan. Segala cara apapun dilakukan baik dengan pemberian uang atau sebaliknya royalitas atau loyalitas yang bertaruh,” tukasnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *