kpksigap.com , Lampung Selatan— Hujan deras di sertai angin puting beliung mengakibatkan 20 rumah penduduk warga Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan rusak parah. Akibatnya kejadian tersebut atap rumah rusak, roboh, pohon tumbang dan memutuskan arus aliran listrik.
Menurut warga, dilokasi yang terparah akibat terjangan angin puting beliung itu di dusun Indragi, ada sekitar tiga rumah mengalami rusak parah bahkan satu roboh, atap rumah seperti asbes dan genteng terbawa angin puting beliung.
“Kejadian tersebut sekitar pukul 12.30 saat itu hujan turun dan di sertai angin yang kencang dari arah barat dan suara gemuruh, kejadian begitu cepat langsung angin menggulung benda – benda yang di laluinya,” ucap Nurhidayat warga Dusun Indragi, Sabtu, ( 9/11/2024) saat di Lokasi
Melihat peristiwa tersebut dirinya langsung mengajak keluarga untuk menyelamatkan diri menjauh dari lokasi.
“Saya langsung ngajak keluarga ketempat yang lebih aman,” tambah Nurhidayat.
Usai peristiwa tersebut Pemerintah Desa bersama pihak Pemerintah Kecamatan dan BPBD Lampung Selatan, langsung turun kelokasi mereka bersama warga bergotong royong berusaha membersihkan sisa-sisa matrial dan pohon yang tumbang yang menutupi jalan.
Selanjutnya BPBD bersama pihak Desa dan Kecamatan menyisir ke setiap dusun, tercatat ada 6 dusun yang terdampak peristiwa tersebut. Mereka langsung mendata kerusakan akibat angin puting beliung, tercatat ada dua puluh rumah yang terdampak dua rusak parah.
“Ini kami sedang menyisir ke setiap dusun, di masing-masing dusun,total rimah yang terdampak ada 20 rumah namun yang parah di dusun Indragi ada dua rumah warga yang rusak parah,” ucap Kepala Desa Tanjungsari Jarwono.
Menurut dirinya, pihak desa juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, untuk melaporkan peristiwa tersebut. Sedangkan pihak desa sendiri juga telah menyalurkan bantuan seperlunya untuk membantu warga.
Tidak ada korban jiwa, namun kerugian di perkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Peristiwa tersebut juga membawa trauma para masyarakat terutama anak-anak.
(KPKSIGAP – RED – Tedi)